ISAT tak berencana tambah utang di tahun ini



JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) tampaknya akan menahan diri untuk menerbitkan obligasi baru di tahun kelinci ini.

"Setelah melakukan pelunasan utang dari penerbitan obligasi US$ 650 juta tahun lalu, kami belum ada rencana lagi menerbitkan obligasi baru tahun ini," kata Direktur ISAT Peter Wladyslaw Kuncewicz, Selasa, (8/2) usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ISAT.

Sekedar mengingatkan tahun lalu ISAT menerbitkan obligasi sebesar US$ 650 juta pada Agustus 2010. Dana yang terkumpul dari penerbitan tersebut digunakan untuk pelunasan guarantee notes yang jatuh tempo tahun lalu sebesar US$ 109 juta. Surat utang US$ 650 juta ini bakal jatuh tempo pada 2020.


Laporan keuangan ISAT pada kuartal ketiga 2010 menunjukkan jumlah utang perseroan sebesar Rp 27,3 triliun. Namun, Peter enggan menyebutkan berapa porsi dari obligasi tersebut yang bakal dipakai untuk melunasi utang-utang yang jatuh tempo tahun 2011. "Yang jelas kami akan melunasinya dengan kas internal," pungkas Peter.

Sementara itu, terkait strategi usaha ISAT di 2011, Direktur Utama ISAT Harry Sasongko optimis pendapatan perusahaan jasa komunikasi ini bisa tumbuh di atas rata-rata industri. Adapun rata-rata pertumbuhan pendapatan industri telekomunikasi nasional berada di kisaran 9%-10%.

Berdasarkan data November 2010, ISAT mengklaim memiliki sekitar 6 juta pelanggan. "Strategi kami tahun ini ingin meningkatkan moderenisasi jaringan, kualitas pelayanan, dan inovasi produk yang lebih tersegmentasi," pungkasnya. Namun, dia tidak menyebut proyeksi laba ataupun pendapatan 2010 karena masih dalam penghitungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini