ISEF 2024 : Sinergi Dorong Potensi Ekonomi Halal dan Syariah



KONTAN.CO.ID - Indonesia Sharia Economic Festival 2024 mencatat transaksi kurang lebih Rp2 triliun, terdiri dari  komitmen dan realisasi pembiayaan senilai Rp641 miliar, komitmen realisasi perdagangan sebesar Rp295 miliar, dan kerja sama ekosistem keuangan syariah sebesar Rp1 triliun.

Acara yang berlangsung lima hari itu turut dihadiri 1.363.645 pengunjung langsung dan 74.747 pengunjung secara daring dari dalam maupun luar negeri. Berlangsung pula 71 rangkaian selama ISEF 2024 antara lain 17 seminar nasional dan internasional, 20 pagelaran busana, 10 talkshow, tabligh akbar dan kajian, serta kegiatan family run.

Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 dari 30 Oktober - 3 November 2024 di JCC, Jakarta. Dalam ISEF ke-11 ini, mengusung tema “Synergy of Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth”.


Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan tema ini menegaskan pentingnya kolaborasi guna mewujudkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, berbagai agenda terselenggara selama ISEF 2024 diharapkan mampu membuka peluang ekonomi syariah dan halal yang baru.

“Tema ini mencerminkan sinergi secara berjamaah dalam mewujudkan ekonomi keuangan syariah Indonesia sebagai model basis baru untuk ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Perry pada Rabu (30/10/2024).

Ekonomi syariah sendiri telah memberi dampak positif untuk negara. Tercatat, aktivitas ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 48,71%. Untuk itu, Perry menekankan Bank Indonesia akan terus mendorong pengembangan sektor produktif syariah untuk perekonomian nasional.

Selain pameran, BI turut mengenalkan 4 inovasi baru. Pertama perkenalan aplikasi halal traceability untuk memperkuat jaminan produk halal. Tujuannya agar masyarakat dapat menelusuri informasi bahan produk dari hulu hingga ke tangan konsumen.

Kedua, digitalisasi pondok pesantren. Inovasi ini memungkinkan pesantren menerapkan program digitalisasi guna memperkuat sistem pembayaran, pelaporan bisnis, hingga administratif pesantren. Ketiga, inisiasi pengembangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA). Inisiasi tersebut berguna untuk mendukung pembiayaan investasi perbankan syariah pada proyek strategis.

Keempat, BI mengenalkan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI). Tujuannya yaitu untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah (eksyar) secara kolaboratif dan komprehensif menggunakan pemodelan system dynamics.

Selain memamerkan inovasi keuangan syariah, BI juga menggelar Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 yang menampilkan busana rancangan desainer dan influencer ternama nasional. Menariknya, pagelaran IN2MF berhasil menyabet penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada kategori festival busana berkarakter (modest fashion) berbasis wastra dengan koleksi terbanyak sebesar 1.622 koleksi, dan melibatkan 208 desainer lokal, dan 10 desainer internasional.

Tingkatkan brand awareness

Momen penyelenggaraan ISEF 2024 dan IN2MF 2024 dimanfaatkan secara maksimal oleh para UMKM. Jenama Culture Organic, yang bergerak di bidang fashion dan pakaian ramah lingkungan, memanfaatkan kedua ajang tersebut sebagai ajang media exposure. Sehingga, produk ramah lingkungan Culture Organic seperti sabun minyak goreng dan motif kain organik kian dikenal masyarakat luas.

Creative Director Culture Organic Dr. Anita Yuni menjelaskan, Culture Organic sudah dua kali mengikuti ISEF. Berkat acara itu pula, kini jenama yang berfokus pada fashion ramah lingkungan itu semakin dikenal luas. Tercatat pada ISEF 2024, Organic Culture telah mengunci tiga business matching untuk pasokan supply chain, pengrajin, serta pegiat fashion lainnya.

“Target kami adalah memperkenalkan produk kami seluas-luasnya kepada customer dan calon customer,” kata Dr. Anita pada Sabtu (2/11/2024).Di ISEF 2024, Culture Organic sendiri mampu mencatatkan kenaikan transaksi penjualan hingga 300% dari tahun sebelumnya.

Tak hanya dihadiri UMKM, BI juga mengundang pesantren binaan salah satunya Pondok Pesantren Darul Yatama Wal Masakin asal Jerowaru, Nusa Tenggara Barat. Pesantren itu menampilkan hasil kriya kerajinan tangan santri berupa tas, lamp shade, dompet mini, dan lainnya yang berbahan rotan selama ISEF 2024. Menariknya, beberapa produk tersebut sudah ekspor meskipun melalui reseller.

“Banyak inovasi BI sangat membantu pesantren kami. Di ISEF 2024, saya berharap Pondok Pesantren Darul Yatama Wal Masakin semakin dikenal,” pungkas Galih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini