Isi Daya Pakai Fast Charging, Kendaraan Listrikmu Tetap Dipastikan Aman



KONTAN.CO.ID - Menanggapi isu yang berkembang di masyarakat terkait penggunaan fast charging pada kendaraan listrik yang dikatakan dapat mempercepat penurunan masa pakai baterai, Project Coordinator ENTREV, Eko Adji Buwono, memberikan tanggapan bahwa meskipun ada potensi dampak terhadap baterai, inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini.

“Betul, penggunaan fast charging atau ultra-fast charging secara terus-menerus memang dapat berkontribusi pada penurunan masa pakai baterai. Namun, sejauh ini, penelitian yang ada belum secara solid menunjukkan seberapa besar dampaknya secara signifikan,” ujar Eko Adji Buwono.

Ia menjelaskan bahwa secara logika, fast charging  memacu lebih cepat pergerakan material di dalam baterai daripada kondisi normal charging, sehingga dapat memicu penurunan kepadatan material baterai dalam jangka panjang. Namun, teknologi baterai terus berkembang dengan pesat untuk mengatasi masalah tersebut.


“Hal seperti ini terus dicarikan solusinya oleh para inovator di bidang industri baterai. Kami optimistis, dalam waktu dekat, akan ada teknologi baru yang mampu mengurangi dampak degradasi baterai meskipun menggunakan fast charging,” tambahnya.

ENTREV sendiri merekomendasikan agar pengguna kendaraan listrik tetap bijak dalam memanfaatkan fast charging. “Fast charging sebaiknya digunakan dalam situasi mendesak atau ketika diperlukan saja, sementara pengisian daya reguler di rumah tetap menjadi pilihan utama untuk menjaga masa pakai baterai,” jelas Eko.

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, ENTREV juga terus mengedukasi masyarakat tentang cara penggunaan kendaraan listrik yang optimal, termasuk dalam hal perawatan baterai. “Edukasi menjadi kunci untuk memastikan pengguna kendaraan listrik dapat memaksimalkan manfaat teknologi tanpa mengurangi efisiensi dan umur baterai,” tegas Eko.

Dengan dukungan inovasi teknologi dan kesadaran pengguna yang semakin baik, ENTREV optimis bahwa adopsi kendaraan listrik di Indonesia akan terus meningkat tanpa mengorbankan aspek keberlanjutan dan efisiensi.

Tentang ENTREV

ENTREV (Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia), adalah proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal GATRIK untuk membangun dan menguatkan ekosistem Electric Vehicle (KBLBB – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Indonesia.

Baca Juga: ENTREV Sambut Baik Ekosistem Kendaraan Listrik di Bandung

Selanjutnya: Wamendag Roro: Alumni NYU Asal Indonesia Perkuat Hubungan Dagang RI-Amerika Serikat

Menarik Dibaca: Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan untuk Mengontrol Kadar Gula Darah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti