KONTAN.CO.ID - Pembacaan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945 menandai kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang. Tempat pembacaan teks proklamasi dilakukan di rumah Seokarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. Saat ini, jalan tersebut telah berubah menjadi Jalan Proklamasi No.5, Jakarta Pusat. Pembacaan teks Proklamasi dilakukan pada hari Jumat, pukul 10 pagi, di bulan Ramadan. Lantas, seperti apa detik-detik menjelang pembacaan teks Proklamasi?
Baca Juga: Tema HUT RI ke-78 dan Kumpulan Ucapan Hari Kemerdekaan 2023 yang Penuh Semangat! Detik-detik pembacaan teks Proklamasi
Dirangkum dari laman
Sekretariat Negara, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Upacara itu berlangsung sederhana saja, tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks Proklamasi.
Baca Juga: Peristiwa Penting di Balik Penyusunan Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Isi teks proklamasi
PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , hari 17 bulan 8 tahun 45. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta. Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hedraningrat dan Suhud.Bendera Merah Putih tersebut dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.
Baca Juga: Urutan Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 Perbedaan teks Proklamasi tulisan tangan dan hasil ketikan
Saat naskah Proklamasi disusun di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, sehari sebelum Proklamsi dibacakan, teks ditulis menggunakan tulisan tangan Ir. Soekarno. Naskah tersebut telah disetujui oleh peserta sidang perumusan proklamasi atas usul Soekarni. Setelah selesai, naskah Proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan sedikit perubahan dari hasil tulisan tangan Soekarno. Teks Proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.
Baca Juga: Bertemakan IKN, Persiapan Jelang Peringatan HUT Ke-78 RI Masuki Tahap Akhir Dikutip dari
Kontan.co.id (16/8/2021), isi teks Proklamasi hasil ketikan Sayuti Melik adalah sebagai berikut:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta. Baca Juga: 28 Ucapan HUT RI ke-78 Penuh Semangat untuk Diunggah di Media Sosial, Yuk Ramaikan! Perbedaan teks Proklamasi hasil tulisan tangan Soekarno dengan asil ketikan adalah:
- Kata "hal2" pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi "hal-hal";
- Kata "saksama" pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi "tempo";
- Penulisan tanggal dan bulan "Djakarta 17-08-05" menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05"; dan
- Kalimat "wakil2 bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".
Demikian penjelasan isi teks Proklamasi dan tempat pembacaan teks Proklamasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News