ISIL klaim aksi teror London



LONDON. Kelompok Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) mengklaim bahwa pelaku teror Westminster, London, merupakan 'tentara' ISIL.

Pernyataan itu dirilis hanya selang dua jam setelah Perdana Inggris Theresa May menjelaskan kepada publik bahwa sang pembunuh merupakan warga Inggris yang juga tengah diinvestigasi oleh M15 terkait aksi kekerasan kelompok ekstrim, ISIL.

ISIL menjelaskan, sang penyerang menjawab seruan untuk melakukan aksi teror dengan target warga dari koalisi sejumlah negara. Sebelumnya, ISIL pernah mengeluarkan ancaman bahwa Inggris akan menjadi target selanjutnya setelah serangan Paris di 2015.


Menurut May, sosok pria penyerang ini tidak masuk dalam radar intelijen belakangan ini. "Kami tidak takut dan bertekad tidak akan gentar menghadapi aksi terorisme," tegas May.

Pihak kepolisian sejauh ini telah menahan delapan orang untuk diinvestigasi. Andrew Parker, Direktur Jenderal MI5 sebelumnya bilang, lembaganya merespons serangan ini dengan mendapat dukungan dari polisi.

"Kami bahu-membahu dengan rekan-rekan polisi. Mereka berduka atas kehilangan rekan polisi mereka tapi tetap porfesional mendukung untuk menguak serangan ini," ujar Parker.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie