ISIS berada di balik serangan bom Sri Lanka



KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Intelijen India disebut telah memberikan peringatan dini kepada pejabat Sri Lanka menjelang aksi pemboman hari Minggu Paskah. Dilansir dari CNN, informasi tersebut diperoleh dari seorang tersangka ISIS. 

Pejabat Sri Lanka menyebut pihak New Delhi menyampaikan informasi intelijen khusus dalam beberapa minggu menjelang serangan itu. Sementara seorang pejabat India bilang sejumlah informasi tersebut di antaranya diperoleh dari hasil interogasi terhadap seorang tersangka ISIS yang ditangkap di India. 

Tersangka ISIS tersebut memberi penyelidik nama seorang pria yang ia latih di Sri Lanka, yang dikaitkan dengan kelompok ekstrimis setempat yang terlibat dalam pemboman tersebut. Pria itu diidentifikasi sebagai Zahran Hashim yang muncul dalam sebuah video tentang para penyerang yang konon dirilis oleh ISIS pada hari Selasa dan mengklaim bertanggung jawab atas pemboman pada hari Minggu Paskah.


Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS yakni Amaq, kelompok tersebut mengatakan para penyerang adalah pejuang Negara Islam.

Keterlibatan organisasi asing akan menjelaskan bagaimana kelompok ekstrimis domestik yang sebelumnya termarjinalkan yakni National Tawheed Jamath (NTJ) telah dipersalahkan atas serangan tersebut.

Di tengah aksi para penyelidik untuk melacak komplotan para pembom, muncul kemarahan di Sri Lanka atas kegagalan mengindahkan peringatan dari dinas intelijen India.

Peringatan pertama datang lebih dari dua minggu sebelum serangan. Juru bicara pemerintah Rajitha Senaratne bilang para pejabat Sri Lanka telah diberitahu pada 4 April lalu tentang rencana untuk melancarkan serangan bunuh diri terhadap gereja-gereja dan tempat-tempat wisata. 

"Peringatan itu serupa kembali diberikan kepada pemerintah pada dua hari dan dua jam sebelum serangan," kata Senaratne.

Editor: Tendi Mahadi