KONTAN.CO.ID - Kementerian Pertahanan Israel berjanji akan menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Palestina, namun setelah semua ancaman dari kelompok radikal berhasil dimusnahkan. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada hari Senin (15/1) mengatakan bahwa masa depan Gaza akan ada di bawah pemerintah Palestina. Israel akan memastikan bahwa pemerintah Gaza di masa depan tidak bermusuhan dengan Israel. "Orang-orang Palestina tinggal di Gaza dan oleh karena itu orang-orang Palestina akan memerintah Gaza di masa depan," kata Gallant, dikutip
TASS.
Gallant menambahkan, pihaknya telah mengajukan rencana tersebut kepada kabinet agar bisa segera dibahas dan diresmikan. "Saya sudah mengajukan rencana ke kabinet. Merupakan tugas kabinet dan pemerintah untuk membahas rencana tersebut seperti rencana lainnya, dan menentukan tujuannya," lanjutnya.
Baca Juga: Gedung Putih Mendesak Israel untuk Mengurangi Serangan di Gaza Gallant, pada 14 Januari 2024, meminta pemerintah Israel untuk mengambil langkah-langkah yang dapat memperkuat posisi Otoritas Nasional Palestina di Tepi Barat untuk melawan gerakan Hamas, kelompok militan yang memerintah Jalur Gaza sejak 2007. Pada bulan November 2023, Amerika Serikat juga sempat menyampaikan bahwa Palestina adalah pihak yang paling layak untuk merawat Gaza. Saat itu, Israel berencana akan menguasai Gaza setelah perang berakhir. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, tidak menghendaki adanya pendudukan kembali di Gaza setelah perang berakhir. Menurutnya, pemerintah pasca konflik harus mencakup pemerintahan yang dipimpin oleh Palestina. "Tidak ada pendudukan kembali di Gaza setelah konflik berakhir. Tidak ada upaya untuk memblokade atau mengepung Gaza. Tidak ada pengurangan wilayah Gaza. Pemerintahan pasca krisis harus mencakup pemerintahan yang dipimpin Palestina dan Gaza bersatu dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina," kata Blinken, dalam konferensi pers di Tokyo pada 8 November 2023, dikutip
Reuters.
Baca Juga: AS Dukung Palestina untuk Memerintah Gaza Setelah Perang Presiden AS, Joe Biden, menentang rencana Israel yang akan menguasai Jalur Gaza setelah perang berakhir. Bagi Biden, pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Dalam wawancara dengan
ABC News, Netanyahu percaya diri bahwa Israel mampu memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan selama jangka waktu yang tidak ditentukan. "Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," kata Netanyahu, menyalahkan Hamas atas eskalasi konflik sebulan terakhir. Para pejabat Israel kemudian mencoba mengklarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud menduduki Gaza setelah perang, namun mereka belum menjelaskan bagaimana mereka dapat menjamin keamanan tanpa mempertahankan kehadiran militer.