Israel Kembali Mengirim Tentara ke Rumah Sakit di Gaza



KONTAN.CO.ID - Israel kembali mengirim tentaranya ke sebuah rumah sakit di Gaza pada hari Kamis (15/2). Israel mengatakan bahwa ada sandera yang ditahan di rumah sakit tersebut.

Militer Israel dalam laporannya mengatakan, pihaknya melakukan operasi yang tepat dan terbatas di rumah sakit tersebut tanpa kewajiban bagi pasien atau staf untuk dievakuasi.

Petugas medis yang ada di fasilitas tersebut memperingatkan bahwa fasilitas medis utama beroperasi dalam kondisi yang hampir mustahil.


Baca Juga: Joe Biden Siap Lindungi Warga Palestina di AS dari Ancaman Deportasi

"Ada informasi intelijen yang dapat dipercaya dari sejumlah sumber, termasuk dari para sandera yang dibebaskan, yang mengindikasikan bahwa Hamas menyandera di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis dan mungkin ada jenazah para sandera kami di sana," kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.

Penggerebekan itu terjadi setelah pertempuran  berhari-hari tentara Israel dan militan Hamas di sekitar Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Rumah sakit itu merupakan salah satu pusat medis terbesar di Gaza selatan dan salah satu dari sedikit rumah sakit di wilayah tersebut yang masih beroperasi.

Baca Juga: Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata Gaza yang Bisa Hentikan Serangan Kami ke Israel

Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikontrol Hamas, melaporkan bahwa ribuan orang di lokasi tersebut telah diminta untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam beberapa hari terakhir. Banyak di antara mereka merupakan pasien yang mendapatkan penanganan seadanya.

Kementerian bahkan menyebut situasi di Nasser sebagai "bencana besar" karena staf tidak dapat memindahkan jenazah ke kamar mayat karena risiko yang sangat tinggi.

Mengutip AFP, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan Rumah Sakit Nasser sebagai fasilitas penting untuk seluruh penduduk Gaza.

Sayangnya, militer Israel mengklaim lebih dari 85% fasilitas medis utama di Gaza telah digunakan oleh Hamas untuk operasi teror.