Israel Kembali Menyerang Rumah Sakit, 46 Orang Palestina Terbunuh dalam Sehari



KONTAN.CO.ID - Serangan brutal militer Israel di Jalur Gaza masih berlanjut. Pada hari Kamis (31/10), serangan udara Israel menghancurkan sebuah rumah sakit dan kawasan sekitarnya.

Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya adalah target baru militer Israel pada hari Kamis. Tentara Zionis Israel mengklaim lokasi itu menjadi lokasi persembunyian puluhan pasukan Hamas yang mereka lihat sebagai teroris.

"Beberapa staf menderita luka bakar ringan setelah serangan Israel menghantam lantai tiga rumah sakit tersebut," kata Eid Sabbah, direktur keperawatan di Kamal Adwan, dikutip Reuters.


Baca Juga: Parlemen Israel Setujui Aturan Pengusiran Warga Palestina dari Tanah Airnya

RS Kamal Adwan  diserbu dan diduduki oleh pasukan Israel sejak minggu lalu. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang tercatat di sana, meskipun persediaan medis telah terbakar habis.

Israel mengatakan telah menangkap sekitar 100 tersangka militan Hamas dalam serangan di RS Kamal Adwan. Armada tank Israel bahkan masih berjaga di kawasan tersebut.

"Dalam operasi tersebut, ditemukan puluhan teroris bersembunyi di rumah sakit, bahkan ada yang menyamar sebagai staf rumah sakit," klaim tentara Israel.

Masih di hari yang sama, tentara Israel juga melancarkan serangan udara terhadap dua rumah di kamp Nuseirat di Gaza tengah. 

Baca Juga: Israel Jamin Pemimpin Baru Hizbullah, Naim Qassem, Tidak Akan Berumur Panjang

Tonton: Israel akan Melarang Kegiatan UNRWA Saat Krisis Kemanusiaan Melanda Gaza

Petugas medis di Rumah Sakit Al-Awda mengatakan, sedikitnya 16 warga Palestina terbunuh dalam insiden tersebut. Korban tewas termasuk seorang paramedis dan dua wartawan lokal.

Secara keseluruhan, sedikitnya 46 orang terbunuh pada hari Kamis ini. 

Kementerian Kesehatan Gaza telah mendesak komunitas internasional untuk melindungi rumah sakit dan staf medis dari kebrutalan Israel.

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 43.000 penduduk Palestina. Jumlah sebenarnya kemungkinan bisa lebih dari itu, karena banyak warga yang masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan bangunan.