KONTAN.CO.ID - Militer Israel masih belum berhenti melakukan upaya genosida di Jalur Gaza. Baru-baru ini sebuah rumah sakit dan camp pengungsi menjadi sasaran serangan udara. Pada hari Rabu (4/12) waktu setempat, serangan udara Israel menghancurkan kamp tenda pengungsi Muwasi, di Gaza selatan. Mengutip AP, serangan itu memicu kebakaran dan menewaskan sedikitnya 21 orang. Ironisnya, camp tersebut ada di wilayah yang ditetapkan Israel sebagai zona aman kemanusiaan.
Di hari yang sama, serangan Israel di Gaza tengah menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk empat anak-anak. Militer Israel kembali mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan militan senior Hamas yang terlibat dalam kegiatan teroris. Mereka berdalih sedang mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan kerugian bagi warga sipil. Baca Juga: Hizbullah Kucurkan Dana Hingga US$77 Juta untuk Bantu Korban Perang Lebanon Pada hari Kamis (5/12), serangan drone Israel terhadap kompleks Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara menewaskan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun di kursi roda dan melukai sedikitnya 12 orang lainnya. Dr. Hossam Abu Safiya, Kementerian Kesehatan Gaza dan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan drone Israel sengaja menargetkan pasien dan staf di pintu masuk ruang penerimaan dan gawat darurat rumah sakit tersebut. Abu Safiya sendiri mengalami luka di paha dan punggungnya akibat serangan drone Israel di rumah sakitnya bulan lalu. Baca Juga: Amnesty International: Israel Dengan Jelas Melakukan Genosida di Jalur Gaza Tonton: Donald Trump Sebut Bakal Terjadi Neraka Jika Tawanan di Gaza Tak Dibebaskan