Israel Menggempur Pusat Kota Gaza, Korban Warga Palestina Terus Bertambah



KONTAN.CO.ID - KAIRO/GAZA/JERUSALEM. Pasukan Israel menggempur pusat kota Gaza melalui darat, laut dan udara. Sementara pihak berwenang Palestina melaporkan, puluhan orang tewas dan badan kesehatan PBB mengatakan bahwa ribuan orang berusaha melarikan diri dari pertempuran.

Israel tetap bertekad untuk memusnahkan kelompok militan Palestina Hamas sebagai balasan atas serangan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

Meskipun ada seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan meredakan krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza.


“Pesawat-pesawat Israel melakukan tiga serangan di Al Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan tujuh orang dan melukai beberapa orang lainnya,” kata para petugas medis pada hari Rabu (27/12).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Hampir 2%, Pasar Mengamati Perkembangan Laut Merah

Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengatakan bahwa stafnya telah melihat puluhan ribu orang melarikan diri dari serangan berat di Khan Younis dan Area Tengah dengan berjalan kaki, naik keledai, atau mobil. Tempat penampungan sementara sedang dibangun di sepanjang jalan.

Di sisi diplomatik, di mana tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang perlunya mengupayakan gencatan senjata dengan bantuan mitra regional dan internasional.

Sebuah pernyataan kementerian kesehatan Gaza mengatakan, sebuah serangan udara Israel menewaskan 20 orang Palestina pada hari Rabu di dekat Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Tidak ada komentar segera dari militer Israel.

Di distrik Al-Maghazi, Gaza tengah, lima orang Palestina tewas dalam satu serangan udara. Sedangkan, di sebelah utara di Kota Gaza, petugas kesehatan mengatakan, mayat tujuh orang Palestina tiba di Rumah Sakit Al Shifa.

Warga di Jalur Gaza tengah mengatakan, menjelang malam, penembakan tank Israel semakin intensif di sebelah timur Al-Bureij dan Al-Maghazi, di mana tank-tank Israel mencoba untuk masuk.

Korban tentara Israel bertambah

Militer Israel melaporkan tiga tentaranya tewas dalam aksi di Gaza, sehingga total korban militer menjadi 166 orang sejak operasi darat dimulai pada tanggal 20 Oktober.

Baca Juga: Israel Samakan Perang di Gaza dengan Perang Dunia II

Perang meletus setelah Hamas menewaskan 1.200 orang dan menangkap 240 sandera dalam sebuah serangan lintas perbatasan pada tanggal 7 Oktober. Basalan pemerintah Netanyahu telah membuat sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai Hamas hancur lebur.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban yang tercatat di daerah kantong tersebut adalah 21.110 orang tewas dan 55.243 orang terluka dalam serangan Israel.

Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka.

Kekerasan menyebar

Banyak pemerintah Barat dan Timur Tengah telah menyatakan keprihatinan mereka tentang meluasnya konflik, termasuk di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Pada hari Rabu, Hizbullah menembakkan lebih banyak roket dan pesawat tak berawak bersenjata dibandingkan hari-hari sebelumnya, kata sumber-sumber keamanan.

Baca Juga: PBB: Ruang Aman Bagi Pengungsi Gaza Semakin Sempit

Militer Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempurnya telah menargetkan situs-situs militer Hizbullah dan tempat-tempat lain di Lebanon.

"Jika dunia dan pemerintah Lebanon tidak bertindak untuk mencegah penembakan terhadap penduduk Israel di bagian utara dan untuk menjauhkan Hizbullah dari perbatasan, maka IDF yang akan melakukannya," ujar menteri kabinet Benny Gantz dalam sebuah konferensi pers, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Di Washington, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa serangan militer AS di Irak pada hari Senin bertujuan untuk menghalangi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran untuk menyerang personil dan pangkalan-pangkalan Amerika.

Sebuah serangan pesawat tak berawak oleh militan yang bersekutu dengan Iran pada hari Senin sebelumnya telah melukai tiga orang Amerika.

Semakin banyak konfrontasi telah terjadi antara pasukan Israel dan Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak perang dimulai dan pada hari Rabu enam orang Palestina terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak dalam sebuah serangan Israel di Tulkarm.

Baca Juga: Rusia dan China di Ambang Kerja Sama Militer, AS Bisa Kewalahan

Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya mendapat serangan dari para militan di sana yang melemparkan bahan peledak ke arah mereka dalam sebuah operasi kontra-terorisme. Para penyerang tersebut dihantam oleh pesawat angkatan udara Israel.

Konfrontasi itu terjadi di kamp pengungsi Nour Shams di Tulkarm, sebuah kota yang terletak di salah satu titik perlintasan utama ke Tepi Barat.

Para saksi mata mengatakan bahwa keenam orang yang tewas itu sedang duduk bersama pada dini hari namun tidak terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

"Kami mendengar suara dan teriakan, rumah kami berada di dekatnya, jadi kami keluar untuk melihat," kata Izzaldin Assaili, seorang warga yang tinggal di dekatnya.

Editor: Yudho Winarto