Israel Sebut Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Telah Tewas



KONTAN.CO.ID -  YERUSALEM/BEIRUT. Anggota kabinet keamanan Israel menerima informasi bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, kemungkinan telah tewas. Hal ini diungkapkan oleh dua pejabat yang mengetahui situasi tersebut.

Penyiar Israel, KAN dan N12 News, juga melaporkan informasi tersebut dari pejabat Israel. Militer Israel menyatakan bahwa Sinwar mungkin tewas dalam serangan yang menargetkan tiga militan di Jalur Gaza. 

Sejak serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas, kebanyakan warga sipil, Sinwar menjadi target utama Israel.


Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal dalam Serangan Israel Kamis (17/10)

Konfirmasi kematian Sinwar akan memperburuk ketegangan di Timur Tengah, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan konflik lebih luas. 

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza sebagai balasan, yang telah menyebabkan lebih dari 42.400 korban jiwa dan pengungsian massal di wilayah tersebut.

Sinwar, yang dikenal karena hukuman kerasnya terhadap kolaborator Palestina dengan Israel, berhasil menghindari penangkapan, mungkin dengan bersembunyi di terowongan yang dibangun oleh Hamas. Ia baru saja diangkat sebagai pemimpin tertinggi Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh pada Juli.

Ketegangan juga meningkat akibat ancaman balasan dari Iran setelah peluncuran serangan rudal pada 1 Oktober. Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, memperingatkan Israel untuk tidak melakukan agresi, mengklaim Iran dapat menembus pertahanan Israel.

Baca Juga: Pemimpin Baru Hamas, Yahya Sinwar, Masuk Daftar Buronan Israel

Di Gaza, serangan Israel terus berlanjut, dengan laporan terbaru menunjukkan 19 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan di kamp Jabalia. Sementara itu, Israel melanjutkan operasinya di Lebanon untuk melawan Hizbullah, yang telah menembaki perbatasan Israel selama setahun terakhir.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangannya terhadap Hizbullah. Sementara itu, AS melancarkan serangan terhadap lokasi penyimpanan senjata Houthi di Yaman, sebagai bagian dari upaya mendukung Israel.

Selanjutnya: Kinerja Pelindo Dapat Penilaian BPKP, Ini Hasilnya

Menarik Dibaca: Daerah Ini Berpotensi Hujan Ringan, Cek Prakiraan Cuaca Besok (18/10) di Jawa Barat

Editor: Noverius Laoli