KONTAN.CO.ID - Pejabat keamanan Israel pada hari Rabu (29/5) mengatakan, operasi militer mereka di Gaza mungkin masih akan berlangsung hingga tujuh bulan ke depan.

"Kami memperkirakan akan terjadi pertempuran selama tujuh bulan lagi untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang lebih kecil," kata Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, dalam wawancara dengan kantor berita Kan.

Di tengah kecaman dunia, Hanegbi masih membela operasi militer Israel di Rafah. Saat ini pun tentara Israel telah menguasai perbatasan Gaza-Mesir secara menyeluruh.

Pemerintah Israel yakin, perbatasan tersebut telah menjadi pusat aktivitas penyelundupan sejak tahun 2007, tahun di mana Hamas mulai memerintah Gaza.

"Setiap roket, setiap alat peledak, setiap tembakan yang ditembakkan ke arah Israel adalah karena perbatasan tersebut telah dilanggar," kata Hanegbi, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Tentara Israel Menguasai Perbatasan Gaza-Mesir, Rafah Semakin Terdesak

Israel Menguasai Perbatasan Gaza-Mesir

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada hari Rabu memastikan bahwa pasukannya telah memperoleh kendali operasional atas Koridor Philadeplhi.

Koridor Philadeplhi adalah zona penyangga antara Mesir dan Gaza yang dibuat sebagai bagian dari perjanjian damai tahun 1979 antara Israel dan Mesir.

"Koridor Philadelphi berfungsi sebagai jalur oksigen bagi Hamas, yang biasa digunakan untuk menyelundupkan senjata ke wilayah Jalur Gaza," kata kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dikutip Reuters.

Perbatasan dengan Mesir di sepanjang tepi selatan merupakan satu-satunya perbatasan darat Jalur Gaza yang tidak dikontrol langsung oleh Israel.

Penduduk Rafah mengatakan, tank-tank Israel telah bergerak ke Tel Al-Sultan dan Yibna sebelum mundur menuju zona penyangga di perbatasan dengan Mesir.

Hingga saat ini, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 penduduk Palestina.