Israel Siap Perang Habis-habisan di Lebanon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Israel siap untuk "perang habis-habisan" di Lebanon dan memiliki rencana yang telah disetujui untuk menyerang Hizbullah, kata para pejabat.

Pernyataan dari menteri luar negeri dan militer Israel pada hari Selasa malam ini menyusul rilis rekaman pesawat tak berawak Hizbullah yang mengancam. Ketegangan yang meningkat ini bertentangan dengan upaya Amerika Serikat untuk mencegah eskalasi di tengah-tengah permusuhan tingkat rendah selama berbulan-bulan di perbatasan Israel-Lebanon.

Rekaman drone berdurasi sembilan menit dari kota pelabuhan Israel, Haifa, yang difilmkan pada siang hari, menunjukkan area sipil dan militer, termasuk mal dan tempat tinggal, di samping kompleks manufaktur senjata dan baterai pertahanan rudal.


Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menanggapi dengan keras dalam sebuah posting di X, menyebut pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah karena membual tentang pembuatan film di pelabuhan Haifa, yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan asing dari Cina dan India.

Baca Juga: PBB: Perang Gaza Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Besar

"Kita sudah sangat dekat dengan momen keputusan untuk mengubah aturan terhadap Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan sangat terpukul," tulisnya.

Kemudian, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Ori Gordin, kepala Komando Utara, yang mencakup garis depan dengan Hizbullah, telah menyetujui rencana untuk melakukan serangan darat di perbatasan utara Israel.

"Sebagai bagian dari penilaian situasional, rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi, dan keputusan telah diambil untuk kelanjutan peningkatan kesiapan pasukan di lapangan," katanya.

Baca Juga: Konflik di Timur Tengah kembali Memanas, Harga Komoditas Energi Kompak Menguat

Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam pertempuran di perbatasan sejak tak lama setelah dimulainya perang di Gaza, menyusul serangan 7 Oktober terhadap Israel. Konfrontasi semakin meluas, dengan kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka siap untuk berperang.

Hizbullah hanya akan menghentikan serangannya jika Israel menghentikan invasinya ke Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 37.000 warga Palestina.

Editor: Handoyo .