Israel Tangkap Tujuh Warganya yang Dituduh Jadi Mata-mata Iran



KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Badan keamanan Israel, Shin Bet, bersama polisi, mengumumkan pembongkaran sebuah jaringan mata-mata yang bekerja untuk intelijen Iran. Jaringan ini dituduh merekrut warga Israel untuk melakukan kegiatan spionase. 

Tujuh warga Israel dari wilayah utara, termasuk Haifa, ditangkap setelah penyelidikan menemukan bahwa mereka mengumpulkan informasi tentang pangkalan militer, infrastruktur energi, dan pelabuhan Israel.

Polisi menyatakan bahwa kasus ini merupakan salah satu pelanggaran keamanan paling serius yang pernah terjadi di Israel. "Aktivitas jaringan ini dinilai telah merugikan keamanan negara," kata seorang pejabat senior Shin Bet.


Baca Juga: Drone Hizbullah, Ancaman yang Ganas dan Sulit Dihindari oleh Israel

Para tersangka, termasuk dua anak di bawah umur, dituduh bekerja atas perintah dua agen intelijen Iran. 

Mereka diduga diberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai pangkalan militer di seluruh negeri, termasuk pembangkit listrik di Hadera, pangkalan militer udara dan laut, serta sistem pertahanan udara Iron Dome. 

Mereka dilaporkan menerima imbalan berupa ratusan ribu dolar, sebagian melalui mata uang kripto.

Dalam penyelidikan, berbagai materi yang dikumpulkan oleh jaringan ini telah disita dan diserahkan kepada agen Iran, menurut sumber dari Shin Bet. Polisi menyatakan bahwa tindakan para tersangka didorong oleh keserakahan dan berdampak buruk bagi keamanan Israel.

Baca Juga: AS Bahas Serangan atas Fasilitas Minyak Iran saat Israel Serang Lebanon

Dakwaan terhadap para tersangka diperkirakan akan diajukan oleh kejaksaan dalam beberapa hari ke depan.

Pada bulan September, seorang warga Israel juga ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam rencana pembunuhan yang didukung Iran terhadap tokoh-tokoh penting, termasuk perdana menteri Israel. 

Israel sendiri memiliki sejarah panjang dalam operasi intelijen di Iran, termasuk pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, pada bulan Juli di Teheran. Namun, Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Editor: Noverius Laoli