Israel Tidak Mengakui Serangan Terhadapa Kamp Pengungsi Palestina di Dekat Rafah



KONTAN.CO.ID - Militer Israel menyangkal tuduhan yang menyebut mereka telah menyerang sebuah kamp pengungsi di dekat Rafah pada hari Selasa (28/5).

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 21 warga Palestina yang berusaha mencari perlindungan.

"Bertentangan dengan laporan beberapa jam terakhir, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak menyerang di Area Kemanusiaan di Al-Mawasi," kata militer Israel dalam pernyataannya, dikutip Reuters.


Apa yang terjadi di Rafah hari Selasa menuai kritik karena Al-Mawasi merupakan zona aman yang disediakan sendiri olah Israel untuk warga Palestina.

Baca Juga: Korban Tewas di Rafah Bertambah, Netanyahu: Kami Tidak Bermaksud Meyerang Sipil

Israel menetapkan sendiri wilayah itu sebagai zona aman dan menyarankan warga sipil di Rafah untuk mencari keselamatan di wilayah tersebut.

Otoritas Gaza mengatakan empat tembakan tank pada hari Selasa menghantam sekelompok tenda di Al-Mawasi. Insiden tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang.

Tank dan kendaraan lapis baja yang dilengkapi senapan mesin milik Israel terlihat di dekat masjid Al-Awda, Rafah, pada hari Selasa.

Tanpa mengindahkan perintah Mahkamah Internasional (ICJ), militer Israel terus menyerang Rafah dengan alasan kota tersebut menjadi benteng terakhir pasukan Hamas.

Baca Juga: Tank Israel Meyerbu Zona Evakuasi Sipil di Rafah Barat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan berkelit bahwa apa yang terjadi di Rafah saat ini tidak sesuai dengan yang direncanakan pihak militer.

Serangan Israel di Rafah pada hari Minggu dan Senin secara efektif memicu kebakaran di sebuah tenda kamp di distrik barat kota tersebut, menewaskan sedikitnya 45 orang.

Apa yang terjadi di Rafah saat ini menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat ada lebih dari 36.000 warga Palestina yang kehilangan nyawa sejak Oktober 2023.