ISSP, saham pipa baja lokal yang layak dilirik



JAKARTA. Lagi-lagi menyoal program percepatan infrastruktur MP3EI dari pemerintah. Mungkin, sedikit luput dari perhatian, tapi ada salah satu emiten yang bakal diuntungkan dari program ini, yakni produsen pipa besi PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP).

Analis KDB Daewoo Securities Betrand Raynaldi menilai, Steel Pipe memiliki fundamental yang menarik. Setelah 40 tahun beroperasi di Indonesia, pangsa pasar yang dikuasai ISSP cukup menarik, mencapai 30%.

Steel Pipe memiliki dua merk produk unggulan, yaitu pipa karbon Spindo dan pipa stainless Tetsura. "Keduanya diproduksi untuk memenuhi permintaan industri konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak & gas, furnitur, dan otomotif," imbuh Betrand.


Kedepan, kapasitas produksi ISSP juga bakal terus meningkat. Sebab, perseroan baru saja menyelesaikan fasilitas produksi di Gresik, Jawa Timur di tahun 2016. Fasilitas produksi ini ditujukan untuk memasok permintaan dari industri minyak.

Kinerja perusahaan ini juga bisa ditopang melalui permintaan industri otomotif. Bahkan, belum lama ini ISSP mendatangkan sejumlah mesin untuk meningkatkan kapasitas produksinya di sektor bisnis tersebut.

Perlu diketahui, 70% pasokan pipa baja otomotif masih diimpor. Sementara, pertumbuhan permintaan produk tersebut saat ini sebesar 20% per tahun. Nah, dengan kedatangan mesin baru itu, Steel Pipe berencana menaikan kapasitas produksi panrik Karawang dari sebelumnya 3.500-4.500 ton per bulan menjadi 8.000-9.000 ton per bulan.

"Namun, bisnis ISSP terpapar resiko perubahan harga baja dan valuta asing yang berpotensi menggerus marjin perseroan," ujar Betrand. Kontribusi pendapatan perseroan tahun lalu terdiri dari konstruksi, infrastruktur & utilitas sebesar 62%, minyak&gas 18%, otomotif 13%, dan furnitur 7%. 

Dia menambahkan, saham ISSP saat ini diperdagangkan pada trailing P/E sebesar 10,8x dan trailing P/B sebesar 1,0x, relatif lebih rendah dari rata-rata trailing P/E dan P/B perusahaan konstruksi lainnya (22,3x dan 4,3x). Return on Equity (ROE) perseroan tercatat sekitar 10-20% selama 3 tahun terakhir. 

"Kami menyarankan investor untuk melihat ISSP jika tertarik dengan perusahaan pipa baja di Indonesia," pungkas Betrand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia