JAKARTA. Staf khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah membantah gelar ksatria atau Knight Grand Cross of the Order of the Bath dari Ratu Elizabeth II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kaitan dengan proyek kilang gas Tangguh. Firmanzah menyatakan, tidak ada kebijakan barter penerimaan gelar oleh Presiden SBY dengan proyek pengembangan kilang LNG Tangguh yang diberikan kepada BP Plc, perusahaan energi asal Inggris. "Tidak ada kaitannya. Tidak terkait satu dengan yang lainnya, karena gas Tangguh itu antar menteri. Jadi pemberian gelar bukan barter ya," tegasnya kepada KONTAN, Jumat (2/11). Lebih lanjut Firman menjelaskan, pemberian gelar karena presiden dianggap mampu menjaga hubungan bilateral Inggris-Indonesia.
Istana bantah barter gelar dengan proyek Tangguh
JAKARTA. Staf khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah membantah gelar ksatria atau Knight Grand Cross of the Order of the Bath dari Ratu Elizabeth II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kaitan dengan proyek kilang gas Tangguh. Firmanzah menyatakan, tidak ada kebijakan barter penerimaan gelar oleh Presiden SBY dengan proyek pengembangan kilang LNG Tangguh yang diberikan kepada BP Plc, perusahaan energi asal Inggris. "Tidak ada kaitannya. Tidak terkait satu dengan yang lainnya, karena gas Tangguh itu antar menteri. Jadi pemberian gelar bukan barter ya," tegasnya kepada KONTAN, Jumat (2/11). Lebih lanjut Firman menjelaskan, pemberian gelar karena presiden dianggap mampu menjaga hubungan bilateral Inggris-Indonesia.