JAKARTA. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah tudingan sejumlah pihak, bahwa kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) awal tahun lalu merupakan rencana yang bertujuan untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Sudi bilang kenaikan harga elpiji 12 kg sebelumnya memang benar-benar tak bisa diketahui oleh Presiden SBY. "Tidaklah. Saya saksi hidup. Presiden itu baru tahu kenaikan harga setelah ribut-ribut di masyarakat," tutur Sudi di Kantor Presiden, Selasa (7/1). Setelah mengetahui kenaikan harga elpiji 12 kg itu, Sudi mengaku ia langsung menanyakannya kepada Pertamina. Dari informasi itu diketahui, bahwa kenaikan harga elpiji Pertamina mengacu rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meminta Pertamina menaikkan harga gas tidak terus merugi.
Istana bantah kasus LPG untuk popularitas Demokrat
JAKARTA. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah tudingan sejumlah pihak, bahwa kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) awal tahun lalu merupakan rencana yang bertujuan untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Sudi bilang kenaikan harga elpiji 12 kg sebelumnya memang benar-benar tak bisa diketahui oleh Presiden SBY. "Tidaklah. Saya saksi hidup. Presiden itu baru tahu kenaikan harga setelah ribut-ribut di masyarakat," tutur Sudi di Kantor Presiden, Selasa (7/1). Setelah mengetahui kenaikan harga elpiji 12 kg itu, Sudi mengaku ia langsung menanyakannya kepada Pertamina. Dari informasi itu diketahui, bahwa kenaikan harga elpiji Pertamina mengacu rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meminta Pertamina menaikkan harga gas tidak terus merugi.