KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 6,12% ke level 6.076,08 di penutupan sesi I perdagangan Selasa (18/3). Namun saat ini, IHSG terlihat mulai melawan dan menipiskan angka pelemahan. Pada 13.58 WIB, IHSG melemah 4,26% ke level 6.197. Pergerakan IHSG hari ini memang berlawanan arah dengan pergerakan mayoritas indeks global dan regional yang menguat. "Artinya, ada sentimen domestik yang spesifik," ujar Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas kepada KONTAN, Kamis (18/3). Salah satu kecemasan utama pasar adalah adalah berkembangnya isu reshufle, terutama untuk posisi menteri keuangan. Selama ini peran Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dipandang positif oleh pasar.
Namun, Valdy mengatakan, sudah ada bantahan terkait isu resuffle dari pemerintah. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria menegaskan informasi mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah tidak benar. Sehingga, Valdy berharap tekanan terhadap IHSG bisa mulai mereda. Baca Juga: IHSG Anjlok, Realisasi APBN Jeblok, Isu Mega Korupsi Dinilai Jadi Penyebab Valdy menambahkan, investor asing juga kemungkinan mengalihkan dana ke China secara sementara, merespons rencana stimulus jumbo untuk mendorong konsumsi domestik. Sudah beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, setiap pemerintah China berencana menyampaikan stimulus ekonomi, apalagi dalam jumlah besar, IHSG cenderung melemah bersamaan dengan peningkatan capital outflow. "Kendati begitu, kondisi ini umumnya berlangsung sementara atau pendek," katanya. Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan, pasar juga cukup cemas terkait beberapa sentimen yang terjadi belakangan ini. Salah satunya tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mendekati Hari Raya Idulfitri. Penetapan credit rating oleh Fitch , S&P, dan Moody's, setelah downgrade yang dilakukan Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga menjadi perhatian pasar. Selain itu, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga dari Bank Indonesia dan Federal Reserve. "Rupiah juga masih stuck di Rp 16.300-Rp 16.400-an walaupun indeks dolar (DXY) sudah turun ke level terendah 5 bulan," ujar Liza. Baca Juga: IHSG Longsor Lebih dari 6%, Selasa (18/3), Penyebabnya Lebih Banyak dari Domestik Liza menilai, support IHSG berada di 6.000 yang menjadi level psikologis. Sedangkan dari grafik bulanan (monthly), support IHSG berada di level 5.880.