JAKARTA. Lembaga Survei Nasional (LSN) melaporkan, publik belum puas dengan hasil kinerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Wakil Presiden Boediono. Dari 34 Kementerian yang terdiri atas tiga Menteri Koordinator dan seorang Sekretaris Negara, 20 menteri yang memimpin departemen, dan 10 menteri negara, hanya tiga kementerian yang dianggap memuaskan publik.
Menanggapi hasil suvei tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Politik Daniel Sparringa mengatakan hasil survei tersebut harus menjadi cambuk bagi setiap kementerian untuk meningkatkan kualitas kerja masing-masing. Ia berharap dengan pemaparan hasil survei LSN tersebut kementerian terkait dapat memacu perbaikan dan meningkatkan kinerja untuk melayani publik. "Jadi hasil survei ini bukan untuk disangkal tapi untuk diambil pelajarannya," ujarnya, Senin (3/6).
Menurut Daniel, sebenarnya, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini sudah memiliki target dan sasaran masing-masing. Dari target tersebut, mereka nantinya akan menyusun besaran anggaran di kementerian. Nah prestasi atau pencapaian seorang menteri akan ditentukan seberapa besar serapan anggaran dan pencapaian sasaran di Kementerian. Kualitas kinerja itu nantinya dilaporkan melalui Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Namun terhadap hasil survei LSN ini, Daniel bilang indikatornya semakin luas dan beragam dibandingkan dengan indikator yang digunakan UKP4. Sehingga pandangan responden cukup beragam dan subyektif karena didasarkan pengalaman dan apa yang mereka rasakan sendiri. Karena itu, menurutnya, kinerja seorang menteri, opini publik, dan hasil survei merupakan tiga hal yang tidak sama dan sejajar. Sehingga tidak bisa menjadi satu-satunya indikator kinerja pembantu presiden itu.
Catatan saja, dari hasil survei LSN ada tiga kementerian yang dinilai kinerjanya cukup memuaskan yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digawangi Dahlan Iskan, Kementerian Kesehatan yang dipimpin Nafsiah Mboi dan Kementerian Perdagangan yang dipimpin Gita Wirjawan.
Selebihnya, publik tidak puas atas kinerja KIB jilid II karena para menteri yang berasal dari partai politik dinilai lebih mementingkan partai daripada bekerja. Tercermin dari survei yang dilakukan LSN pada 1-10 Mei pada 1.230 responden hasil pencuplikan berjenjang dari 33 provinsi dengan metode kuesioner. Margin of error dari penelitian ini 2,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News