Istana: Penolakan kenaikan BBM dinamika masyarakat



JAKARTA. Demonstrasi besar-besaran menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah titik di Ibu Kota dan di sejumlah kota di Tanah Air, mendapat reaksi dari pihak Istana. 

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menegaskan, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM harus dilakukan dalam batas-batas koridor yang telah ditentukan.

Julian yakin, penolakan terhadap kenaikan BBM itu hanya berasal dari segelintir masyarakat, bukan mewakili sikap seluruh rakyat Indonesia.


"Kita telah mempunyai pengalaman menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu, dan semua itu tidak ada yang tidak unjuk rasa. Jadi, itu bentuk dinamika dari kebebasan berpendapat di negara ini. Yang pasti, kalau semua masyarakat bisa menyampaikan pendapat di negeri ini, itu lebih baik," ujar Julian di Kantor Presiden, Senin (17/6).

Julian menuturkan, rencana kenaikan harga BBM sudah disosialiasikan pemerintah. Wakil Presiden Boediono telah ditunjuk sebagai ketua sosialisasi kenaikan harga BBM. Dan, selama ini pemerintah telah menyampaikan alasan rasional tentang kenaikan harga BBM. "Kami kira sebagian besar masyarakat dapat memahami dan dapat menerima hal itu," harap Julian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan