JAKARTA. Polemik soal posisi utang pemerintah ke lembaga Internasional Monetary Found (IMF) semakin panas, antara pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Melalui sosial media, SBY membantah pernyataan Jokowi soal keberadaan utang Indonesia di IMF yang masih ada sampai saat ini. SBY beralasan, semua pinjaman pemerintah ke IMF sudah dilunasi tahun 2009 lalu, ketika dirinya masih menjadi presiden. Namun bantahan itu ditepis oleh Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto. Menurutnya, pemerintah masih memiliki utang ke IMF hingga saat ini. Bahkan, menurut data Bank Indonesia jumlah utang pemerintah ke IMF per Februari 2015 sebesar US$ 2,8 miliar. "Utang IMF itu utang moneter, untuk menjaga cadangan devisa kita, bukan untuk fiskal yang biasa dipakai untuk pembangunan," ujar Andi Selasa (28/4) di Istana Negara, Jakarta.
Istana tepis bantahan SBY soal utang ke IMF
JAKARTA. Polemik soal posisi utang pemerintah ke lembaga Internasional Monetary Found (IMF) semakin panas, antara pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Melalui sosial media, SBY membantah pernyataan Jokowi soal keberadaan utang Indonesia di IMF yang masih ada sampai saat ini. SBY beralasan, semua pinjaman pemerintah ke IMF sudah dilunasi tahun 2009 lalu, ketika dirinya masih menjadi presiden. Namun bantahan itu ditepis oleh Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto. Menurutnya, pemerintah masih memiliki utang ke IMF hingga saat ini. Bahkan, menurut data Bank Indonesia jumlah utang pemerintah ke IMF per Februari 2015 sebesar US$ 2,8 miliar. "Utang IMF itu utang moneter, untuk menjaga cadangan devisa kita, bukan untuk fiskal yang biasa dipakai untuk pembangunan," ujar Andi Selasa (28/4) di Istana Negara, Jakarta.