JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menggelar rapat terbatas mengenai proyek kereta cepat bandung-Jakarta. Padahal, proyek ini sudah dilimpahkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tidak akan memakai anggaran pemerintah. Kementerian BUMN juga telah memutuskan, pengerjaan kereta cepat akan diserahkan kepada swasta melalui skema kerjasama business to business (B to B). Namun, hari ini, Selasa (22/9) Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri terkait membahas kembali proyek ini. Sekertaris Kabinet Pramono Anung bilang, kereta api cepat yang dibehas kali ini memang akan berbeda dari rencana sebelumnya. Jika dalam rencana awal kecepatan kereta yang akan dibuat mencapai 350 kilometer per jam, kali ini kecepatannya akan jauh lebih lambat hanya sekitar 250 km per jam saja.
Istana tiba-tiga gelar rapat soal kereta cepat
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menggelar rapat terbatas mengenai proyek kereta cepat bandung-Jakarta. Padahal, proyek ini sudah dilimpahkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tidak akan memakai anggaran pemerintah. Kementerian BUMN juga telah memutuskan, pengerjaan kereta cepat akan diserahkan kepada swasta melalui skema kerjasama business to business (B to B). Namun, hari ini, Selasa (22/9) Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri terkait membahas kembali proyek ini. Sekertaris Kabinet Pramono Anung bilang, kereta api cepat yang dibehas kali ini memang akan berbeda dari rencana sebelumnya. Jika dalam rencana awal kecepatan kereta yang akan dibuat mencapai 350 kilometer per jam, kali ini kecepatannya akan jauh lebih lambat hanya sekitar 250 km per jam saja.