JAKARTA Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, dengan pidana penjara selama lima tahun. Selain itu, jaksa juga menuntut Neneng membayar denda sebesar Rp 200 juta. Bukan hanya itu, Jaksa juga meminta Neneng mengembalikan uang kerugian negara sekitar Rp 2,6 miliar. Jaksa menilai, Neneng terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008. Perbuatan ini berawal sejak proses lelang belum berlangsung. Nazaruddin memberikan uang US$ 50.000 kepada pejabat Kemnakertrans untuk memenangkan Neneng dalam proyek PLTS.
Istri Nazarudin dituntut tujuh tahun bui
JAKARTA Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, dengan pidana penjara selama lima tahun. Selain itu, jaksa juga menuntut Neneng membayar denda sebesar Rp 200 juta. Bukan hanya itu, Jaksa juga meminta Neneng mengembalikan uang kerugian negara sekitar Rp 2,6 miliar. Jaksa menilai, Neneng terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008. Perbuatan ini berawal sejak proses lelang belum berlangsung. Nazaruddin memberikan uang US$ 50.000 kepada pejabat Kemnakertrans untuk memenangkan Neneng dalam proyek PLTS.