Isu demo melemahkan rupiah



JAKARTA. Rencana aksi demonstrasi yang diperkirakan akan terjadi pada 25 November nanti rupanya sudah mulai menyudutkan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sejak kemarin, mata uang Garuda terus menunjukkan gejala pelemahan.

Dalam perdagangan hari ini (23/11), di pasar spot kurs rupiah ditutup melemah 0,35% di level Rp 13.490. Sementara itu berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia ia ditutup tergerus 0,37% dari Rp 13.424 menjadi Rp 13.473.

Tonny Mariano, Research & Analyst PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan ini merupakan bentuk kekhawatiran investor terhadap rencana aksi demonstrasi pada 25 November nanti.


Meskipun Amerika Serikat (AS) baru akan merilis sejumlah data pada malam nanti tetapi itu posisi rupiah sudah jelas tersudut sejak awal.

“Kekhawatiran terhadap aksi demo itu lebih dominan dari data-data AS,” terangnya kepada KONTAN.

Mulai pukul 19.30 wib nanti rencananya AS akan meluncurkan beberapa data seperti data pesanan barang tahan lama, claim pengangguran hingga cadangan minyak.

Menurut pengamat ekonomi Farial Anwar, meskipun kondisi ekonomi dalam negeri cukup baik tetapi kondisi geo politik Indonesia relatif tidak mendukung pergerakan positif kurs rupiah.

Sejak mencuatnya kasus dugaan penistaan agama oleh gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, kekhawatiran pasar cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto