Isu domestik lemahkan yen



JAKARTA. Kurs yen terus memperlihatkan tren pelemahan. Para analis memprediksi, pelemahan yen masih akan berlanjut.

Harga pairing yen memang masih menunjukkan penguatan tipis. EUR/JPY pukul 17.32 WIB, kemarin, senilai 126,37 turun 0,06% dibanding penutupan hari sebelumnya. USD/JPY juga melemah 0,07% menjadi 94,25. Pasangan AUD/JPY terkoreksi 0,23% ke level 96,51. Dalam perdagangan intraday, kemarin, pasangan USD/JPY sempat ke level terendah sejak Mei 2010 ke level 94,46.

Bank of Japan (BoJ) akan mengumumkan kebijakan moneter, Kamis (14/2). Gubernur BoJ Masaaki Kirishawa akan mengundurkan diri pada 19 Maret.


Salah satu calon pengganti potensial jabatan tersebut, Haruhiko Kuroda pernah mengatakan, jika terpilih menjadi Gubernur BoJ, ia akan menetapkan kebijakan moneter dan fiskal agresif bagi Jepang demi mengejar target inflasi 2%.

Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, sentimen domestik Jepang memang sangat mendukung pelemahan yen. "Kebijakan stimulus terus dilakukan dan diprediksi pertengahan tahun ini pasangan USD/JPY bisa sentuh level 100," ungkapnya, kemarin.

Daru bilang, fundamental Australia mendukung penguatan aussie terhadap yen. Kondisi ekonomi China, sebagai mitra dagang utama dari Australia, semakin menunjukkan pemulihan. Neraca perdagangan China pada Januari tahun ini surplus US$ 29,2 miliar. Inilah faktor pengangkat mata uang aussie.

Head of Analyst PT Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, pelemahan yen sangat berdampak pada indeks dollar. Secara historis, indeks dollar Amerika Serikat (AS) pada Januari berada di bawah 80. "Sangat terlihat naiknya indeks dollar AS ini akibat pelemahan yen," ungkap Suluh.

Untuk pasangan EUR/JPY, analis senior Harvest International Futures, Ibrahim mengatakan, salah satu pemicu pergerakan pairing ini adalah pernyataan Presiden ECB Mario Draghi soal pemulihan ekonomi Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati