JAKARTA. Harga minyak mentah kembali surut. Nilai kontrak minyak mentah untuk pengiriman Juni 2011 di New York Mercantile Exchange, Selasa (19/4) pukul 17:00 WIB, menurun 0,78% menjadi US$ 106,85 per barel. Isu spekulatif dan fundamental turut menekan harga minyak mentah. Kabar yang paling santer adalah keputusan Standard & Poor's (S&P) memangkas outlook peringkat surat utang pemerintah AS menjadi negatif. Berita negatif ini merontokkan pasar finansial dunia, mulai dari saham, obligasi hingga komoditas. "Kegugupan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi dunia menyebabkan investor menjual aset-asetnya," kata Ben Westmore, Ekonom National Australia Bank Ltd. di Melbourne, seperti dikutip Bloomberg.
Isu fundamental dan spekulasi seret harga minyak
JAKARTA. Harga minyak mentah kembali surut. Nilai kontrak minyak mentah untuk pengiriman Juni 2011 di New York Mercantile Exchange, Selasa (19/4) pukul 17:00 WIB, menurun 0,78% menjadi US$ 106,85 per barel. Isu spekulatif dan fundamental turut menekan harga minyak mentah. Kabar yang paling santer adalah keputusan Standard & Poor's (S&P) memangkas outlook peringkat surat utang pemerintah AS menjadi negatif. Berita negatif ini merontokkan pasar finansial dunia, mulai dari saham, obligasi hingga komoditas. "Kegugupan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi dunia menyebabkan investor menjual aset-asetnya," kata Ben Westmore, Ekonom National Australia Bank Ltd. di Melbourne, seperti dikutip Bloomberg.