Isu geopolitik kembali menghangatkan harga minyak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen geopolitik berupa rencana penetapan sanksi baru oleh Amerika Serikat(AS) terhadap Iran, memicu ekspektasi penurunan pasokan minyak mentah di pasar global. Alhasil, sentimen ini berdampak positif terhadap pergerakan harga minyak.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/5) pukul 18.57 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2018 di Nymex-AS naik 1,16% menjadi US$ 70,53 per barel. Ini harga minyak WTI tertinggi sejak Desember 2014.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, ada dua sentimen yang mempengaruhi naik atau turun harga minyak. Pertama, isu geopolitik yaitu terkait konflik antara AS dan Iran.


Sentimen tersebut bisa berpengaruh besar pada harga minyak, lantaran Iran termasuk salah satu pemasok minyak yang cukup besar ke pasar global. Kedua negara ini sedang berusaha mencapai kesepakatan mengenai pembatasan penggunaan nuklir. Jika tidak tercapai kesepakatan, AS akan memberikan sanksi ekonomi, salah satunya embargo pembelian minyak dari Iran. Ini berpotensi mengganggu ekspor minyak mentah Iran, sehingga bisa menyokong harga minyak.

Sentimen kedua yang bakal mempengaruhi harga minyak, yaitu berlanjut atau tidaknya kesepakatan pemangkasan produksi minyak anggota Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC). Jika tetap dibatasi, maka positif untuk harga minyak. Sebaliknya, jika produksi tidak dibatasi lagi, maka harga minyak bisa terkoreksi, apalagi AS sedang menggenjot produksi minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini