TOKYO. Bursa Jepang bergerak mengambang antara zona merah dan hijau. Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tak banyak berubah posisi di level 8.878,85. Pada transaksi sebelumnya, indeks Nikkei sempat naik 0,2% dan turun 0,1%. Sementara itu, indeks Topix turun 0,2% menjadi 744,51. Dalam setiap tujuh saham yang turun, terdapat enam saham yang naik. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa Jepang antara lain: Dowa Holdings Co yang melesat 8% setelah meningkatkan prediksi pendapatan semester I, Nikon Corp anjlok 9,2% setelah memangkas outlook labanya akibat penguatan yen terhadap euro, dan Oki Electric Industry Co yang anjlok 41% setelah unit Spanyol membukukan kerugian. Aksi jual yang melanda bursa Jepang juga dipengaruhi oleh spekulasi penurunan inflasi di China. Hal ini semakin membuka ruang bagi bank sentral China untuk melonggarkan kebijakan. Sekadar informasi, China merupakan pasar ekspor terbesar Jepang. "Investor kemungkinan akan melepas saham untuk mengambil keuntungan setelah mengalami kenaikan akibat spekulasi bank sentral AS dan Eropa akan menambah stimulus. China kemungkinan akan melonggarkan kebijakannya jika indeks harga konsumen turun di bawah estimasi pasar," ungkap Masayuki Doshida, analis Rakuten Economic Research Institute di Tokyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Isu inflasi China picu pergerakan liar Nikkei
TOKYO. Bursa Jepang bergerak mengambang antara zona merah dan hijau. Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tak banyak berubah posisi di level 8.878,85. Pada transaksi sebelumnya, indeks Nikkei sempat naik 0,2% dan turun 0,1%. Sementara itu, indeks Topix turun 0,2% menjadi 744,51. Dalam setiap tujuh saham yang turun, terdapat enam saham yang naik. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa Jepang antara lain: Dowa Holdings Co yang melesat 8% setelah meningkatkan prediksi pendapatan semester I, Nikon Corp anjlok 9,2% setelah memangkas outlook labanya akibat penguatan yen terhadap euro, dan Oki Electric Industry Co yang anjlok 41% setelah unit Spanyol membukukan kerugian. Aksi jual yang melanda bursa Jepang juga dipengaruhi oleh spekulasi penurunan inflasi di China. Hal ini semakin membuka ruang bagi bank sentral China untuk melonggarkan kebijakan. Sekadar informasi, China merupakan pasar ekspor terbesar Jepang. "Investor kemungkinan akan melepas saham untuk mengambil keuntungan setelah mengalami kenaikan akibat spekulasi bank sentral AS dan Eropa akan menambah stimulus. China kemungkinan akan melonggarkan kebijakannya jika indeks harga konsumen turun di bawah estimasi pasar," ungkap Masayuki Doshida, analis Rakuten Economic Research Institute di Tokyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News