KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/10) IHSG ditutup melemah 0,13% ke level 5.867. Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 240,87 miliar. Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan pelemahan indeks masih dipengaruhi dari sentimen eksternal, yakni perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang membuat nilai mata uang rupiah makin anjlok. "Selain itu yang menjadi tambahan sentimen negatif adalah harga komoditas seperti minyak juga naik," ujar Wafi kepada Kontan.co.id Rabu (3/10). M. Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas menyatakan pergerakan IHSG hari ini lebih cenderung sideways, namun pada akhirnya ditutup di zona merah akibat minimnya sentimen positif dari domestik. "Juga disertai dengan adanya sentimen negatif dari eksternal, terkait dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada Desember tahun ini, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pelemahan rupiah," imbuh Nafan.
Isu kenaikan suku bunga The Fed di Desember kembali menggoyang IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/10) IHSG ditutup melemah 0,13% ke level 5.867. Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 240,87 miliar. Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan pelemahan indeks masih dipengaruhi dari sentimen eksternal, yakni perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang membuat nilai mata uang rupiah makin anjlok. "Selain itu yang menjadi tambahan sentimen negatif adalah harga komoditas seperti minyak juga naik," ujar Wafi kepada Kontan.co.id Rabu (3/10). M. Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas menyatakan pergerakan IHSG hari ini lebih cenderung sideways, namun pada akhirnya ditutup di zona merah akibat minimnya sentimen positif dari domestik. "Juga disertai dengan adanya sentimen negatif dari eksternal, terkait dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada Desember tahun ini, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pelemahan rupiah," imbuh Nafan.