Isu Korut dan data Amerika bisa jegal IHSG



KONTAN.CO.ID - Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan sebesar 0,14% atau ditutup di angka 5.864 dibandingkan dengan pembukaan pada Kamis (31/8) lalu.

Pelemahan ini juga diwarnai dengan net sell asing pada penutupan perdagangan pekan lalu sebesar Rp 234,27 miliar. Wijen Pontus, analis Royal Investium Sekuritas menyatakan bahwa besok beberapa sentimen masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG.

"Isu Korea Utara masih akan menjadi ketakutan tersendiri, apalagi kemarin Korea Utara diduga melakukan uji coba nuklir lagi," kata Wijen kepada KONTAN, Minggu (3/9). Beberapa sentimen juga mungkin akan menjadi penggerak IHSG besok seperti data terkait naiknya angka pengangguran Amerika dan rendahnya non farm payroll yang menyumbang sentimen negatif tersendiri.


Beberapa sentimen yang layak diperhatikan minggu ini adalah rapat dari ECB (European Central Bank) dan angka inflasi dan perdagangan China. Meski banyak sentimen negatif namun Wijen memprediksi bahwa IHSG masih akan mencatatkan penguatan besok dengan support sebesar 5.848 dan resisten di angka 5.890. Senada dengan Wijen, Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital mengatakan bahwa IHSG besok berpeluang menguat dengan support di angka 5.810 dan resistance di angka 5960 dengan teknikal rebound pasca koreksi yang terjadi pekan ini. "IHSG akan didukung oleh katalis positif dari domestik seperti data BPS untuk bulan Agustus," kata Alfred kepada KONTAN, Minggu (3/9) Konflik yang masih terjadi di Korea Utara diprediksi akan menjadi katalis negatif jika terjadi eskalasi ketegangan seperti yang tercermin dengan terkoreksinya IHSG pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina