Isu krisis Eropa bikin rupiah loyo



JAKARTA. Isu krisis Eropa kembali menekan rupiah. Mata uang Garuda keok, karena investor cemas krisis Eropa kian memburuk.

Sentimen negatif tersebut dipicu rencana Spanyol melelang obligasi senilai 2,5 miliar euro (US$ 3,3 miliar) pada hari ini, setelah non-performing loan Februari melonjak ke level tertinggi sejak 1994.

Melambatnya pemulihan ekonomi global dinilai bakal menyurutkan permintaan atas aset negara berkembang. Dalam tiga hari pertama di pekan ini, asing telah menjual saham di pasar Indonesia sebesar US$ 85 juta.


Tak heran, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) diperdagangkan di level 9.183 pada pukul 9.15 di Jakarta, dibandingkan posisi kemarin di 9.180. Itu artinya, rupiah melemah tipis kurang dari 0,1%. Jika dihitung sepanjang pekan ini, rupiah pun telah melemah 0,5%."Investor tidak berani untuk membeli aset berisiko, di saat mereka menunggu hasil lelang obligasi Spanyol," kata Dave Hartono, di trader valuta asing di PT Bank ICBC Indonesia. Dia memperkirakan, hari ini, rupiah akan diperdagangkan di kisaran 9.170 - 9.190.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini