LONDON. Kontraksi industri manufaktur di China menjegal laju bursa Eropa pada hari ini (23/4). Koreksi di pasar saham Eropa juga mengekor pelemahan yang terjadi di bursa berjangka AS, serta bursa saham regional. Europe Stoxx 600 Index tergerus 1% menjadi 255,14 pada pukul 8.09 di London. Sementara itu, indeks Stoxx 50 terpangkas 1,62%, lalu indeks FTSE 100 turun 0,86%, dan indeks DAX terkoreksi 1,64%.Pasar diwarnai sentimen negatif, setelah HSBC Holdings Plc dan Markit Economics merilis indeks manufaktur China per April hanya berada di level 49,1. Per Maret lalu, indeks manufaktur melemah di 48,3. Angka di bawah 50 poin menunjukkan terjadinya kontraksi. Dengan begitu, bulan ini merupakan bulan keenam manufaktur China terkontraksi. Adapun, Jerman dan Perancis juga dijadwalkan melaporkan data industri manufaktur dan jasa pada hari ini. "Kami melihat pasar cenderung berhati-hati menjelang rilis data manufaktur dan indeks pembelian manager (IPM) di Perancis dan Jerman," ujar Stan Shamu, analis di IG Markets.
Isu manufaktur China menjegal bursa Eropa
LONDON. Kontraksi industri manufaktur di China menjegal laju bursa Eropa pada hari ini (23/4). Koreksi di pasar saham Eropa juga mengekor pelemahan yang terjadi di bursa berjangka AS, serta bursa saham regional. Europe Stoxx 600 Index tergerus 1% menjadi 255,14 pada pukul 8.09 di London. Sementara itu, indeks Stoxx 50 terpangkas 1,62%, lalu indeks FTSE 100 turun 0,86%, dan indeks DAX terkoreksi 1,64%.Pasar diwarnai sentimen negatif, setelah HSBC Holdings Plc dan Markit Economics merilis indeks manufaktur China per April hanya berada di level 49,1. Per Maret lalu, indeks manufaktur melemah di 48,3. Angka di bawah 50 poin menunjukkan terjadinya kontraksi. Dengan begitu, bulan ini merupakan bulan keenam manufaktur China terkontraksi. Adapun, Jerman dan Perancis juga dijadwalkan melaporkan data industri manufaktur dan jasa pada hari ini. "Kami melihat pasar cenderung berhati-hati menjelang rilis data manufaktur dan indeks pembelian manager (IPM) di Perancis dan Jerman," ujar Stan Shamu, analis di IG Markets.