Isu output freeze mengemuka lagi, minyak melaju



SYDNEY. Pada transaksi perdagangan pagi di Asia, Selasa (15/3), harga minyak dunia bergerak naik.

Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran April naik sebesar 22 sen menjadi US$ 37,40 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.54 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di level US$ 37,35 per barel.

Pada Senin kemarin, harga kontrak minyak turun US$ 1,32 menjadi US$ 37,18 per barel. Volume transaksi minyak pada hari ini terbilang sepi, yakni 89% di bawah volume transaksi rata-rata 100 harian.


Apa faktor yang mendongkrak kenaikan harga minyak?

Rupanya, minyak kembali naik setelah delegasi OPEC yang berasal dari kawasan Teluk mengatakan mayoritas produsen minyak akan menggelar pertemuan pada April untuk mendiskusikan proposal pembekuan produksi pada level Januari untuk menstabilkan market.

Pertemuan tersebut kemungkinan besar akan berlangsung di ibukota Qatar, Doha. Dalam kesempatan itu, Iran kemungkinan akan bergabung setelah menaikkan level produksi mereka ke posisi sebelum sanksi diberlakukan.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengantaran Mei tergerus 2,1% menjadi US$ 39,53 per barel ke ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie