JAKARTA. Isu penarikan (recall) kendaraan Toyota dan Honda di sejumlah negara termasuk Indonesia, tak menyurutkan penjualan kedua produsen tersebut di dalam negeri. Buktinya, mobil Toyota pada Januari 2010 laku terjual 20.798 unit, naik dari Desember 2009 yang tercatat 19.340 unit mobil. Hal serupa juga terjadi untuk mobil Honda. Meski kudu me-recall sedikitnya 2.400 unit Honda City di Indonesia, namun penjualannya justru berhasil meningkat dari 2.565 pada Desember 2009 menjadi 3.755 pada Januari 2010 atau tumbuh 46,39%. Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (PT HPM), peningkatan penjualan tersebut menjadi awal yang menjanjikan bagi pasar otomotif di tahun 2010. "Nilai tukar rupiah yang stabil, suku bunga rendah, serta pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan menjadi faktor yang akan mendukung peningkatan pasar di tahun ini," kata Jonfis. Jonfis juga berkeyakinan, recall tidak lah menjadi momok bagi sebuah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Namun, hal tersebut memang menjadi tanggung jawab sebuah ATPM jika produknya bermasalah. "Yang terpenting proses recall dijalankan dengan tepat dan benar-benar memberikan solusi atas masalah yang ada pada suatu produk," imbuh Manajer Pemasaran dan Komunikasi PT Toyota Astra Motor Achmad Rizal. Rizal menceritakan, pihaknya kini sudah mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah pemilik Toyota Prius Hybrid yang kudu menjalani recall. "Sejauh ini respon cukup baik, apalagi kami menawarkan jasa untuk mendatangi mereka, bukan meminta mereka datang ke bengkel kami," kata dia. Sementara itu, PT HPM juga sudah bersiap untuk menangani recall Honda City di berbagai dealernya. "Kami membuka layanan call center untuk memberi informasi pada pelanggan," kata Jonfis. PT HPM sendiri memang baru akan memulai memberikan service bagi mobil yang terkena recall mulai Maret nanti. "Itu pun bukan kewajiban, tapi hak konsumen, toh tindakan recall kami lakukan semata-mata pencegahan bukan reaksi adanya kejadian di dalam negeri," terang Jonfis. Sebagai informasi. PT HPM melakukan recall terhadap Honda City yang beredar di Indonesia keluaran 2007-2008. Hal tersebut dilakukan meski tidak ada laporan kejadian di tanah air. Soalnya, merek switch power window yang dipasang pada varian mobil tersebut, sama dengan yang ada di Honda Jazz yang beredar di Eropa (ada kejadian konslet dan terbakar di Irlandia). Toh, penjualan sedan Honda pun tak terganggu. Sebagai contoh, Januari lalu penjualan All New City mencapai 218 unit, atau justru meningkat 92,9% dari Desember 2009 yang berjumlah 113 unit. Sementara, kontribusi terbesar untuk penjualan Honda berasal justru berasal Honda Jazz yang mencatat penjualan sebesar 2.275 unit di bulan Januari. Dengan angka penjualan tersebut, Honda Jazz memimpin segmen hatchback dengan pangsa pasar sebesar 53%. Pangsa pasar tersebut meningkat dibandingkan perolehah Honda Jazz pada akhir 2009 lalu, yang tercatat sebesar 48% atau berjumlah 1.530 unit.
Isu Recall Tak Pengaruhi Penjualan Toyota dan Honda
JAKARTA. Isu penarikan (recall) kendaraan Toyota dan Honda di sejumlah negara termasuk Indonesia, tak menyurutkan penjualan kedua produsen tersebut di dalam negeri. Buktinya, mobil Toyota pada Januari 2010 laku terjual 20.798 unit, naik dari Desember 2009 yang tercatat 19.340 unit mobil. Hal serupa juga terjadi untuk mobil Honda. Meski kudu me-recall sedikitnya 2.400 unit Honda City di Indonesia, namun penjualannya justru berhasil meningkat dari 2.565 pada Desember 2009 menjadi 3.755 pada Januari 2010 atau tumbuh 46,39%. Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (PT HPM), peningkatan penjualan tersebut menjadi awal yang menjanjikan bagi pasar otomotif di tahun 2010. "Nilai tukar rupiah yang stabil, suku bunga rendah, serta pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan menjadi faktor yang akan mendukung peningkatan pasar di tahun ini," kata Jonfis. Jonfis juga berkeyakinan, recall tidak lah menjadi momok bagi sebuah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Namun, hal tersebut memang menjadi tanggung jawab sebuah ATPM jika produknya bermasalah. "Yang terpenting proses recall dijalankan dengan tepat dan benar-benar memberikan solusi atas masalah yang ada pada suatu produk," imbuh Manajer Pemasaran dan Komunikasi PT Toyota Astra Motor Achmad Rizal. Rizal menceritakan, pihaknya kini sudah mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah pemilik Toyota Prius Hybrid yang kudu menjalani recall. "Sejauh ini respon cukup baik, apalagi kami menawarkan jasa untuk mendatangi mereka, bukan meminta mereka datang ke bengkel kami," kata dia. Sementara itu, PT HPM juga sudah bersiap untuk menangani recall Honda City di berbagai dealernya. "Kami membuka layanan call center untuk memberi informasi pada pelanggan," kata Jonfis. PT HPM sendiri memang baru akan memulai memberikan service bagi mobil yang terkena recall mulai Maret nanti. "Itu pun bukan kewajiban, tapi hak konsumen, toh tindakan recall kami lakukan semata-mata pencegahan bukan reaksi adanya kejadian di dalam negeri," terang Jonfis. Sebagai informasi. PT HPM melakukan recall terhadap Honda City yang beredar di Indonesia keluaran 2007-2008. Hal tersebut dilakukan meski tidak ada laporan kejadian di tanah air. Soalnya, merek switch power window yang dipasang pada varian mobil tersebut, sama dengan yang ada di Honda Jazz yang beredar di Eropa (ada kejadian konslet dan terbakar di Irlandia). Toh, penjualan sedan Honda pun tak terganggu. Sebagai contoh, Januari lalu penjualan All New City mencapai 218 unit, atau justru meningkat 92,9% dari Desember 2009 yang berjumlah 113 unit. Sementara, kontribusi terbesar untuk penjualan Honda berasal justru berasal Honda Jazz yang mencatat penjualan sebesar 2.275 unit di bulan Januari. Dengan angka penjualan tersebut, Honda Jazz memimpin segmen hatchback dengan pangsa pasar sebesar 53%. Pangsa pasar tersebut meningkat dibandingkan perolehah Honda Jazz pada akhir 2009 lalu, yang tercatat sebesar 48% atau berjumlah 1.530 unit.