JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk menguat pada awal pekan ini. Pada Jumat (8/5) pekan lalu, IHSG ditutup menguat di level 5.182,21 atau naik 0,62%. Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Y menuturkan, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG tidak jauh berbeda seperti pekan lalu. Salah satunya adalah keluarnya data ketenagakerjaan dari Amerika yang menetukan suku bunga dari The Fed. Selain itu, adanya pelemahan harga minya dunia juga akan mempengaruhi peningkatan dari IHSG. Begitu pun pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang dikeluarkan oleh IMF. “Seperti di Cina, IMF telah mengeluarkan angka pertumbuhannya sekitar 6,8%. Begitu juga dengan Jepang yang target inflasi sebesar 2% tidak tercapai,” ujar Achmad, akhir pekan lalu.
Isu reshuffle pengaruhi penguatan IHSG pekan ini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk menguat pada awal pekan ini. Pada Jumat (8/5) pekan lalu, IHSG ditutup menguat di level 5.182,21 atau naik 0,62%. Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Y menuturkan, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG tidak jauh berbeda seperti pekan lalu. Salah satunya adalah keluarnya data ketenagakerjaan dari Amerika yang menetukan suku bunga dari The Fed. Selain itu, adanya pelemahan harga minya dunia juga akan mempengaruhi peningkatan dari IHSG. Begitu pun pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang dikeluarkan oleh IMF. “Seperti di Cina, IMF telah mengeluarkan angka pertumbuhannya sekitar 6,8%. Begitu juga dengan Jepang yang target inflasi sebesar 2% tidak tercapai,” ujar Achmad, akhir pekan lalu.