Isu suku bunga AS tak pengaruhi lelang sukuk



JAKARTA. Isu kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) diprediksi tak akan mempengaruhi lelang surat berharga syariah negara (SBSN), Selasa (6/9).

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan mayoritas permintaan lelang sukuk berasal dari investor lokal.

"Sehingga permintaan masih akan robust meskipun terdapat kekhawatiran kenaikan Fed rate di September. Namun, saya prediksi kenaikan Fed rate baru terjadi di Desember," ujar Handy, Jakarta, Kamis (1/9).


Di samping itu, ujar Handy, suku bunga acuan Bank Indonesia berpotensi turun seiring deflasi Agustus. Prediksi Handy, sukuk bunga 7 days reserve repo akan turun 25 basis poin di September 2016.

Dalam lelang ini, pemerintah menawarkan lima seri sukuk. Yakni, SPN-S 24022017 yang akan jatuh tempo 24 Februari 2017. Instrumen ini menggunakan underlying asset barang milik negara (BMN) berupa tanah dan bangunan,

Lainnya, seri PBS009 yang akan jatuh tempo 25 Januari 2018 dengan imbalan 7,75%. Seri PBS006 yang akan jatuh tempo 15 September 2020 dengan imbalan 8,25%.

Lalu, PBS011 yang akan jatuh tempo 15 Agustus 2023 dengan imbalan 8,75%. Serta, seri PBS012 yang akan jatuh tempo 15 November 2031 dengan imbalan 8,87%. Untuk seri PBS, pemerintah menggunakan underlying asset proyek atau kegiatan dalam APBN 2016 dan BM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto