NEW YORK. Bursa AS ditutup melemah pada transaksi tadi malam (12/11). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,2% menjadi 1.767,69. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2% menjadi 15.750,67. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,9 miliar saham. Jumlah tersebut 2,9% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: NRG Energy Inc yang turun 3,5%, News Corp turun 1,6%, dan Dish Network Corp naik 6%.Ada sejumlah faktor yang disinyalir mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni kinerja emiten dan kondisi ekonomi AS yang kian membaik semakin memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan memangkas nilai stimulus pada bulan depan. "Data lapangan kerja AS pada Jumat mendatang akan mempengaruhi keputusan apakah tapering off akan dilaksanakan pada Desember atau sebaliknya," jelas James Paulsen, chief investment strategist Wells Capital Management. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Isu tapering stimulus bulan depan, bursa AS merah
NEW YORK. Bursa AS ditutup melemah pada transaksi tadi malam (12/11). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,2% menjadi 1.767,69. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2% menjadi 15.750,67. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,9 miliar saham. Jumlah tersebut 2,9% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: NRG Energy Inc yang turun 3,5%, News Corp turun 1,6%, dan Dish Network Corp naik 6%.Ada sejumlah faktor yang disinyalir mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni kinerja emiten dan kondisi ekonomi AS yang kian membaik semakin memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan memangkas nilai stimulus pada bulan depan. "Data lapangan kerja AS pada Jumat mendatang akan mempengaruhi keputusan apakah tapering off akan dilaksanakan pada Desember atau sebaliknya," jelas James Paulsen, chief investment strategist Wells Capital Management. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News