Isuzu Revisi Target Penjualan Menjadi 31.000 Unit



JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang mengerek suku bunga kredit memaksa PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) kembali merevisi target penjualannya. Hingga akhir tahun ini, IAMI memperkirakan penjualan kendaraannya hanya mencapai 31.000 unit, lebih rendah dari target semula sebanyak 37.850 unit.

Supranoto Tirtodiprodjo, Direktur Pemasaran PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menuturkan, pada awal tahun ini, semula Isuzu menargetkan penjualannya sekitar 37.850 unit. Pada September lalu, Isuzu merevisi target penjualan menjadi 34.000 unit kendaraan. Namun, "Realisasi di 2013 sepertinya sekitar 31.000 unit," katanya kepada KONTAN, Senin (18/11).

Menurut Supranoto, Isuzu terpaksa menurunkan target penjualan lantaran realisasi penjualan pada semester I-2013 kurang memuaskan lantaran bunga kredit bertahan tinggi. Maklum, sebagian besar atau sekitar 90% konsumen selama ini membeli kendaraan melalui jasa leasing.  Meski pemesanan bisa dilakukan langsung, namun Supranoto bilang, perusahaan jasa leasing akan selektif memilih konsumen. Apalagi, saat ini suku bunga acuan BI terus naik yang otomatis juga mengerek suku bunga kredit kendaraan.


Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada Oktober 2013, penjualan Isuzu tercatat 2.907 unit. Angka ini naik 11,8% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2.601 unit. Sepanjang Januari hingga Oktober 2013, Isuzu telah menjual 26.208 unit kendaraan atau menguasai market share sekitar 2,57%.

Supranoto bilang, kontributor terbesar penjualan Isuzu masih berasal dari truk. "Penjualan truk kami mencapai 60% dari total penjualan," jelasnya. Menilik data Gaikindo, selama Januari hingga Oktober 2013, Isuzu berhasil melego 15.754 unit light truck dan 2.811 unit truk diesel.

Tahun ini, Isuzu juga agresif membangun outlet baru dan merelokasi outlet lamanya yang mencapai 98 outlet. Relokasi outlet yang sudah dilakukan antara lain di Pekanbaru dan Lampung. Sedangkan outlet baru yang sudah dibangun di Jawa Tengah, seperti di Sragen, Klaten, serta kota kecil lainnya. "Di akhir tahun  ini, kami menargetkan bisa mencapai 100 outlet-102 outlet," kata Supranoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi