KONTAN.CO.ID - MILAN. Italia mendukung pengenaan tarif yang diusulkan oleh Komisi Eropa untuk ekspor kendaraan listrik (EV) dari China. Sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani pada hari Senin (16/9) sebelum pertemuan di Roma dengan Menteri Perdagangan China Wang Wentao. "Kami mendukung tarif yang diusulkan oleh Komisi Uni Eropa (UE), untuk melindungi daya saing perusahaan kami," kata Tajani dalam wawancara dengan harian Corriere della Sera.
Baca Juga: AS Terapkan Kenaikan Tarif Produk Asal China, Banyak yang Mulai Berlaku 27 September Menteri Wang Wentao sedang berada di Eropa untuk membahas kasus anti-subsidi Uni Eropa terhadap EV yang diproduksi di China, seiring dengan mendekatnya pemungutan suara mengenai tarif tambahan. Wang mengadakan pertemuan dengan Tajani pada Senin pagi dan akan melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa dan Komisaris Perdagangan Valdis Dombrovskis pada 19 September. "Kami ingin bekerja pada rencana perdagangan yang didasarkan pada kesetaraan, kami menuntut akses yang sama untuk produk kami di pasar mereka. Perusahaan kami harus bersaing dalam kondisi yang setara," tambah Tajani.
Baca Juga: Ekonomi China Masih Lesu, Ini Titah Xi Jinping kepada Jajarannya Italia bertujuan untuk menciptakan "iklim kerja sama yang positif, dan timbal balik yang nyata untuk menghindari dumping dan hambatan dari Beijing, yang kadang-kadang tidak dapat dipahami," katanya. Italia awalnya mendukung tarif dalam pemungutan suara tidak mengikat di antara anggota UE pada bulan Juli, tetapi Menteri Perindustrian Adolfo Urso mengatakan kepada
Reuters minggu lalu bahwa dia mengharapkan solusi yang dinegosiasikan. Italia tetap menjadi produsen mobil besar, rumah bagi merek-merek seperti Fiat, yang merupakan bagian dari grup Stellantis. Italia juga telah berusaha menarik produsen mobil China, termasuk Dongfeng dan Chery Auto, untuk membuka pabrik guna meningkatkan produksi kendaraan. Tajani menambahkan bahwa posisinya tidak merusak "hubungan baik" Italia dengan Cina. Pada akhir Juli, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengunjungi China untuk meningkatkan kerja sama dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan memperbarui hubungan perdagangan setelah meninggalkan skema investasi infrastruktur Belt and Road.
Baca Juga: Bahas Bea Masuk UE terkait Mobil Listrik, Menteri Perdagangan China Kunjungi Eropa Presiden Sergio Mattarella dijadwalkan mengunjungi China akhir tahun ini, dengan Tajani sebagai bagian dari delegasi, kata menteri tersebut. Komisi Eropa berada di ambang mengusulkan tarif akhir hingga 35,3% untuk EV yang diproduksi di China, di luar tarif impor mobil standar UE sebesar 10%. Tarif yang diusulkan akan dikenakan pemungutan suara oleh 27 anggota UE. Tarif ini akan diterapkan pada akhir Oktober kecuali mayoritas yang memenuhi syarat dari 15 anggota UE yang mewakili 65% populasi UE memilih menolak mereka.
Editor: Yudho Winarto