Italia: Pemerintahan Taliban tidak bisa diakui, kabinetnya berisi teroris



KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia dengan tegas menyatakan, Pemerintah Taliban tidak boleh diakui. Di saat yang bersamaan, Italia tetap akan menyerukan semua pihak untuk membantu warga Afghanistan.

"Pengakuan terhadap pemerintah Taliban tidak mungkin diberikan karena ada 17 teroris di antara para menteri, dan hak asasi perempuan dan anak perempuan terus dilanggar," ungkap Menteri Luar Negeri talian Luigi Di Maio, Minggu (26/9), seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, Di Maio berpendapat, rakyat Afghanistan harus mulai menerima dukungan keuangan yang dibekukan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. 


Jika tak kunjung ditangani, Di Maio khawatir akan muncul gelombang migrasi besar-besaran dari Afghanistan yang bisa mengacaukan negara tetangganya.

"Ada cara untuk menjamin dukungan keuangan tanpa memberikan uang kepada Taliban. Kami juga telah sepakat bahwa bagian dari bantuan kemanusiaan harus selalu ditujukan untuk perlindungan perempuan dan anak perempuan," kata Di Maio.

Baca Juga: PBB: Tidak mungkin menyelesaikan masalah di Afghanistan tanpa uang

Lebih lanjut, Di Maio menegaskan, negara-negara G20 bersama dengan tetangga Afghanistan berkomitmen untuk memerangi terorisme, dan bekerja untuk perlindungan hak asasi manusia.

Dalam beberapa minggu mendatang, Di Maio mengatakan, para pemimpin G20 akan segera bertemu di Afghanistan untuk menentukan sikap.

Italia, yang tahun ini memegang presidensi G20, menjadikan pertemuan di Afghanistan sebagai salah satu prioritas sebelum presidensi diserahkan ke Indonesia.

Untuk saat ini, tanggal pasti pertemuan tersebut belum bisa ditentukan karena masih ada berbagai hal yang harus disiapkan. Di Maio bilang, pertemuan G20 di Afghanistan nanti akan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Selanjutnya: Taliban mengatakan anak perempuan akan dapat kembali ke sekolah sesegera mungkin