KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi dan alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (
IRRA) cetak kinerja moncer di kuartal I-2024. Di mana, IRRA mencetak penjualan sebesar Rp 147 miliar di periode Januari-Maret 2024. Direktur IRRA Viertin M.L Tobing mengatakan, pada kuartal I-2024 IRRA juga mencetak laba bersih sebesar Rp 1,5 miliar. "Pencapaian posisi
sales di tahun ini lebih tinggi 51% bila dibandingkan dengan kuartal I-2023 lalu," ujarnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Kamis (25/4).
Direktur Utama IRRA Teguh Eko Purwanto menambahkan, kinerja yang dicapai ini sesuai dengan proyeksi alias
forecast yang dicanangkan oleh IRRA.
Baca Juga: Pasca Pandemi Covid-19, IRRA Optimistis Permintaan Alat Kesehatan Tetap Meningkat Dari pencapaian ini pula, IRRA optimistis melihat peluang bisnis yang ada di tahun 2024. Teguh menyebutkan, pasca pandemi Covid 19, pasar industri kesehatan lumayan menerima berbagai dinamika. Namun Teguh yakin, prospek IRRA masih sangat cerah. "Berbicara 2024, kami menargetkan pertumbuhan organik. Ada tiga hal yang akan menjadi fokus kami tahun ini di antaranya adalah kami akan meningkatkan jumlah mitra atau prinsipal baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, lalu memperluas pelayanan revenue sharing alias KSO untuk alat hemodialisasi dan radioterapi, serta sharing modal di segmen laboratorium dan klinik," paparnya. Teguh menambahkan, pasar farmasi dan kesehatan masih cukup prospektif karena adanya proyek pemerintah dan multilateral Development Banks (SIHREN, SOPHI, InpULS) bernilai mencapai US$ 3,979 miliar. Lalu jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat hingga 42% dari tahun 2013-2023. Pada tahun 2024, total RS di Indonesia mencapai kurang lebih 3.155 rumah sakit, dengan sebanyak 234 PMI di Indonesia, total donasi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai kurang lebih 3,8 juta tes, di mana akan tumbuh kurang lebih 5% per tahun.
"Hingga tahun 2023, terdapat 87 unit instalasi LINAC di Indonesia, namun Indonesia sendiri membutuhkan minimal 279 instalasi untuk pengobatan radioterapi sel kanker," kata dia. Dengan rencana bisnis dan peluang tersebut, IRRA tahun ini membidik target pendapatan di angka Rp 801 miliar dan laba bersih di angka Rp 48 miliar atau meningkat 6% dibandingkan perolehan di tahun 2023. Mengenai capex, pihaknya akan menggunakan fasilitas kredit yang diterima dari Bank OCBC sebesar Rp 400 miliar untuk menggenerasi (generate) pendapatan 2024 sampai 5 hingga 10 tahun ke depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari