Itama Ranoraya (IRRA) targetkan akuisisi Oneject rampung tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya pandemi di sisi lain memang membuat permintaan alat kesehatan meningkat. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) misalnya.

Perusahaan tersebut sejatinya menargetkan pertumbuhan laba bersih naik 20% secara tahunan. "Namun, melihat angka yang ada kami optimistis pertumbuhannya bisa melebihi 30% hingga akhir tahun," ujar Direktur IRRA Pratoto Raharjo, Senin (7/12).

Meski bukan perusahaan BUMN, pemasukan IRRA banyak berasal dari pemerintah. Terutama untuk penjualan jarum suntik.


Belum lama ini, IRRA mendapatkan kontrak pembelian 111 juta pieces jarum suntik jenis sekali pakai atawa auto disable syringe (ADS) dari pemerintah.  Alat suntik yang diproduksi oleh PT Oneject Indonesia yang berstandar WHO tersebut selain digunakan untuk imunisasi yang sudah ada juga bisa digunakan untuk menginjeksi vaksin Covid-19.

Oneject sejatinya sister company IRRA. IRRA sudah mengumumkan rencana akuisisi perusahaan ini.

Baca Juga: Terdorong sentimen vaksin, saham-saham farmasi ikut menghijau

Namun, eksekusi rencana tersebut kemungkinan baru bisa dilakukan tahun depan. "Untuk saat ini, kami fokus bantu pemerintah untuk pengadaan jarum suntik vaksin Covid-19 terlebih dahulu," imbuh Pratoto.

Oneject sudah membangun pabrik kedua yang memproduksi jarum suntik. Sehingga, pada awal tahun depan kapasitas produksinya bisa mencapai 600 juta pieces per tahun dari sebelumnya 300 juta pieces per tahun.

Kapasitas tersebut masih akan ditingkatkan menjadi 1,2 miliar pieces pada akhir 2021. 

Produksinya difokuskan untuk pasar ekspor. "Dengan TKDN lebih dari 70%," kata Pratoto.

Selanjutnya: Itama Ranoraya (IRRA) optimistis kinerja 2020 di atas target awal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi