KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Institut Teknologi Bandung (ITB) genap berusia satu abad atau 100 tahun. Dalam perjalanannya, Kampus yang berada di Bandung itu telah banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Termasuk sampai hari ini banyak Alumnus ITB menduduki jabatan strategis di pemerintahan maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tidak terkecuali saat Presiden Joko Widodo memilih tiga Menteri yang merupakan Alumni ITB. Saat pidato 100 tahun ITB, Presiden Joko Widodo mengaku senang bisa hadir di tengah keluarga ITB yang telah melahirkan sejumlah tokoh bangsa.
Baca Juga: Ada 31 Alumni ITB jadi Direksi di Emiten Grup BUMN, salah satunya Fadjrin 34 tahun "Saya senang dan bangga bisa hadir secara virtual di tengah keluarga besar ITB, institut pendidikan teknik tertua di Indonesia," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana dalam pidato secara virtual dalam acara sidang terbuka Peringatan 100 Tahun Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (3/7/2020).. Jokowi lalu bicara soal ITB yang telah melahirkan sosok insinyur handal, mulai dari Presiden pertama RI Soekarno hingga Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. "(ITB) tempat Ir. Soekarno menimba ilmu dan kepemimpinan, tempat Ir. Djuanda Kartawidjaja belajar dan membangun kecintaan kepada Tanah Air, tempat Ir. B.J. Habibie, Bapak Teknologi Indonesia mengawali jejak sebagai
engineer yang disegani dunia, dan banyak tokoh besar bangsa yang lainnya yang lahir dari rahim ITB," kata Presiden. Selain melahirkan tokoh-tokoh bangsa, Alumni ITB juga kerap mengisi kursi menteri. Pada periode kedua Jokowi menjadi Presiden, dia menaruh tiga orang Alumni ITB sebagai Menteri. Dia adalah Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mengutip
Wikipedia, Arifin adalah Alumnus ITB Jurusan Teknik Kimia. Mantan Dubes Jepang itu lulus dari kampus ITB pada tahun 1972. Sebelum menjadi Menteri ESDM, Arifin sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia. Arifin merupakan Dirut pertama BUMN pupuk setelah holdingisasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Arifin juga pernah menjadi Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya dan PT Petrokimia Gresik. Selain Arifin, ada nama Pramono Anung Menteri Sekretaris Kabinet. Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran. Pramono Anung pernah menjadi Direktur di PT Tanito Harum (1988-1996) dan PT Vietmindo Energitama (1979-1982), serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDIP. Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDIP.
Sebagai Sekjen PDIP, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah. Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009. Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ia terpilih menjadi wakil ketua DPR RI untuk periode 2009 - 2014. Selain itu, ada Suharso Manoarfa Kepala Bappenas. Dia merupakan Alumnus Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat (1974-1978).
Baca Juga: Bikin bangga! Alumni UGM borong jabatan Direksi di Bank BNI Suharso saat ini juga menjadi Ketua Umum PPP. Sebelum menjadi Menteri di Era Jokowi, Suharso juga pernah menjadi Menteri Perumahan Rakyat meski sempat mengundurkan diri.
Editor: Azis Husaini