ITMG akan bangun pembangkit listrik



JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tampak tak terlalu moncer tahun kemarin. Untuk dapat menggenjot keuntungannya tahun ini, ITMG berencana membangun satu unit pembangkit listrik atau Independent Power Plant (IPP). Meski begitu, pihak ITMG mengaku belum tahu berapa kapasitas dan besaran nilai investasinya.“Rencananya kita akan bangun IPP. Namun belum bisa dipastikan berapa kapasitasnya,” kata Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung, Rabu (2/4).ITMG pun membuka diri bila ada perusahaan lain yang ingin bekerja sama untuk mengembangkan IPP tersebut. Edward mengatakan bahwa nantinya, hasil produksi pembangkit listrik yang baru ini akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).Saat ini, ITMG telah memiliki satu buah pembangkit listrik berkapasitas 2 x 7 Mega Watt (MW) di Blok Timur area pertambangan salah satu entitas usahanya, PT Indominco Mandiri. Pembangkit ini pun hanya digunakan untuk mendukung operasional tambang perusahaan tersebut.Edward bilang bahwa pembangunan IPP ini dilakukan sebagai antisipasi melemahnya harga komoditas batubara dunia. Maklum, penjualan ITMG tampak mengalami penurunan. Sepanjang 2013 kemarin, penjualan bersih ITMG merosot 10,6% dari US$ 2,43 miliar menjadi US$ 2,17 miliar. Padahal, volume penjualannya naik 6,9% dari 27,2 juta ton menjadi 29,1 juta ton.Presiden Direktur ITMG Pongsak Thongampai memperkirakan, harga jual rata-rata batubara tahun ini berkisar diangka US$ 80 hingga US$ 85 per ton. Maka, penjualan ITMG tahun ini diharapkan bisa naik sekitar 9,21% sampai 16,12% atau mencapai US$ 2,37 miliar sampai US$ 2,52 miliar.Tahun ini, ITMG menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 86 juta atau sekitar Rp 972,23 miliar. Nah, sebagian besar dana ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di 5 area pertambangan ITMG. Sekadar informasi, capex ITMG tahun ini lebih rendah dibanding capex tahun lalu senilai US$ 150 juta.Saham ITMG tutup di harga Rp 24.850. Angka tersebut naik 0,40% dibanding hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie