KONTAN.CO.ID - BONTANG. Perusahaan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) melalui anak usahanya PT Indominco Mandiri (IMM) melirik adanya potensi solar energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 100 MW. Adanya potensi ini mengingat luasnya hamparan konsesi yang dimiliki perusahaan dan potensi bisnis yang bisa digali lebih jauh lagi. Untuk pengembangan PLTS setiap 1 MW menelan investasi sekitar US$ 1 juta. Saat ini Indominco Mandiri sedang mengupayakan untuk dapat menjualnya ke PT PLN (Persero), maklum saja perusahaan batubara ini baru mengoperasionalkan PLTS sebesar 3 MW di luas lahan 3 hekatare yang penggunaannya juga digunakan untuk operasional perusahaan.
Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Anggarkan Capex US$ 84,3 Juta di 2023 "Kami akan berbicara teknis dengan PLN untuk transaksi jual-beli, karena selama ini PLTS baru dipakai untuk kebutuhan IMM sendiri. Harapannya, PLTS Indominco juga bisa mendukung kebutuhan daya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur," kata Era Tjahya Saputra, Kepala Teknik Tambang Indominco Mandiri saat ditemui di Bontang, kemarin. Staff Utilities Operation Indomarco Mandiri, Jaka Teguh menambahkan PLTS yang mulai dibangun Oktober 2019 tersebut telah dilengkapi dengan baterai berkapasitas penyimpanan 2 MW. Penggunaan baterai tersebut untuk mendukung kebutuhan daya pada malam hari.
PLTS yang dibangun perusahaan menggunakan sistem
ground mounting, yakni panel surya dipasang ke struktur rak yang terhubung ke tanah dengan balok baja atau jenis tiang logam lainnya. Dudukan tanah dipasang di area terbuka. Perawatan PLTS yang minim membuat perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Bahkan garansi panel surya sendiri berkisar 10 tahun hingga 15 tahun. "Indominco Mandiri juga berencana mengembangkan PLTS lanjutan dengan menyiapkan 6 ha lahan tambahan. Namun belum tahu pasti kapan ini akan dilaksanakan," kata Jaka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .