ITMG lanjutkan proses akuisisi tambang batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memastikan rencana ekspansi secara anorganik masih berlanjut. Perusahaan tetap akan mengakuisisi tambang batubara guna menambah cadangan batubaranya.

"Kami akan mengakuisisi tambang yang berada dekat dengan tambang kami," ujar Direktur Keuangan ITMG Yulius Gozali kepada KONTAN, Kamis (26/10).

Perusahaan memilih lokasi yang berdekatan dengan tambang miliknya saat ini untuk memudahkan operasional dan logistik. Sehingga, operasi penambangannya nanti menjadi lebih efisien.


PT Indominco Mandiri Bontang menjadi tulang punggung ITMG dalam hal produksi batubara. Perusahaan yang memiliki tambang di Bontang, Kalimantan ini menyumbang sekitar 60% dari total produksi ITMG.

Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset 25 Oktober mengatakan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari manajemen, ITMG memproduksi batubara 6,1 juta ton per kuartal III-2017, naik hampir 20% dibanding kuartal II-2017.

Sepanjang semester I-2017, ITMG memproduksi 10,4 juta ton. Sehingga, produksi batubara peruashaan periode Januari-September 2017 sekitar 16,5 juta ton.

Terkait produksi ini, Yulius mengatakan pihaknya masih menghitung angka produksi tersebut. Pertengahan November nanti angka resminya baru akan dirilis.

Dia juga belum bersedia memberikan detil kapan akuisisi akan dilakukan dan berapa persiapan anggarannya. "Jumlah dananya bergantung pada nilai perusahaan yang akan kami akuisisi," imbuhnya.

Kas internal dan pinjaman bank yang siap dicairkan menjadi sumber pendanaan untuk akuisisi tersebut. Berdasarkan laporan keuangan ITMG semester I 2017, kas dan setara kas perusahaan tersisa US$ 369,79 juta.

Disamping itu, ITMG masih memiliki fasilitas kredit yang belum sepenuhnya terpakai. Salah satunya yang berasal dari Standard Chartered Bank. Pinjaman yang diperoleh sejak 2008 dan telah melalui beberapa kali proses perpanjangan ini masih tersisa total US$ 131,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia