JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meminta kepada pemerintah untuk menaikkan iuran kepesertaan program BPJS Kesehatan bagi rakyat miskin dari Rp 19.225 menjadi sekitar Rp 27.500 - Rp 40.000 per orang. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan usulan untuk menaikkan iuran BPJS itu berdasarkan atas beberapa pertimbangan. Salah satunya defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan. Menurutnya, sejak program ini dilaksanakan, BPJS Kesehatan selalu merugi lantaran ada moral hazard dari kelompok masyarakat mampu yang memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan. Lantaran pengeluaran dan besaran iuran tak seimbang, kata Fahmi, untuk tahun 2014 saja, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 3,3 triliun. Selama ini defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan dana cadangan lembaga ini Rp 5,6 triliun. "Kami ingin ke depan mismatch diatasi secara terstruktur, salah satunya dengan memperbaiki iuran peserta, bukan dengan suntikan dana," katanya.
Iuran BPJS Kesehatan akan naik
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meminta kepada pemerintah untuk menaikkan iuran kepesertaan program BPJS Kesehatan bagi rakyat miskin dari Rp 19.225 menjadi sekitar Rp 27.500 - Rp 40.000 per orang. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan usulan untuk menaikkan iuran BPJS itu berdasarkan atas beberapa pertimbangan. Salah satunya defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan. Menurutnya, sejak program ini dilaksanakan, BPJS Kesehatan selalu merugi lantaran ada moral hazard dari kelompok masyarakat mampu yang memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan. Lantaran pengeluaran dan besaran iuran tak seimbang, kata Fahmi, untuk tahun 2014 saja, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 3,3 triliun. Selama ini defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan dana cadangan lembaga ini Rp 5,6 triliun. "Kami ingin ke depan mismatch diatasi secara terstruktur, salah satunya dengan memperbaiki iuran peserta, bukan dengan suntikan dana," katanya.