KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay memprotes pernyataan Direktur Utama Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris yang pernah mengatakan, iuran BPJS Kesehatan lebih murah dibandingkan pulsa. Menurut Saleh, iuran BPJS Kesehatan dan pulsa tidak dapat dibandingkan. "Saya menganggap bahwa Dirut ini sedang menyederhanakan masalah BPJS Kesehatan, padahal masalahnya sangat kompleks. Coba bayangkan iuran BPJS dibandingkan dengan pulsa telepon. Sangat tidak komparatif dan kompatibel," tutur Saleh di komisi IX DPR, Rabu (6/11). Menurut Saleh, program jaminan kesehatan nasional (JKN) dan pulsa adalah dua kebutuhan yang berbeda. Dia berpendapat, pulsa merupakan kebutuhan sekunder bahkan tersier, sementara program JKN memberikan layanan kesehatan yang pasti dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga: Utang jatuh tempo BPJS Kesehatan hingga Oktober mencapai Rp 21,16 triliun "Orang kalau tidak punya telepon, masih bisa hidup masih bisa bahagia. Tetapi kalau tidak punya akses terhadap kesehatan ini bisa meriang, merinding dan meninggal dunia," tuturnya. Dalam pemberitaan sebelumnya, Fachmi sempat menyebutkan peserta BPJS Kesehatan bisa menyisihkan uang per hari untuk membayar iuran BPJS Kesehatan. Rinciannya, untuk kelas I per harinya cukup menyisihkan Rp 5.000 - Rp 6.000 per hari, kelas II menyisihkan Rp 3.000 - Rp 4.000 per hari dan untuk kelas III menyisihkan sekitar Rp 2.000 per hari.